Suara.com - Satu pekerja bernama Waldi (43) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, karena mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan konstruksi proyek tol Bekasi Cawang-Kampung Melayu di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) pagi.
Kepala Bagian Pelayanan dan Perawataan Medis RS Polri Komisaris Besar Yoyok Witarto mengatakan, luka serius yang dialami Waldi ada di bagian wajah.
"Ya ada luka terutama daerah wajah. Saat ini yang terlihat daerah wajah, tapi nanti diteliti kembali, apakah ada luka lain,” kata Yayok saat ditemui wartawan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa siang.
Menurut Yayok, sejak dilarikan ke rumah sakit, Waldi langsung dilakukan serangkaian pemeriksaan di ruang laboratorium. Terkait luka-luka yang dialami Waldi ditangani dokter bedah.
"Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, saat ini pasien dirawat di ruang VIP Harja 3," tuturnya.
Saat dipindahkan ke ruang perawatan, Waldi sudah bisa diajak berkomunikasi. Waldi juga sudah bisa menerima asupan makanan yang disediakan untuk pasien rumah sakit.
"Jadi sedang di observasi, komunikasi masih bagus, artinya komunikasi baik, kemudian bisa menerima asupan makanan cukup baik. Saat ini masih dilajukan observasi untuk pelaksanaan pengelolaan kesehatan lebih lanjut," jelasnya.
Yayok menyampaikan, tim dokter bedah kekinian masih menunggu perkembangan kondisi Waldi untuk bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan terkait luka-luka yang ada di bagian wajahnya.
Sedikitnya ada tujuh pekerja yang menjadi korban terkait robohnya kontruksi tol Becak Kayu. Satu korban dilarikan di RS Polri.
Baca Juga: Waskita Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Tol Becakayu
Sementara enam korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur. Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab robohnya bekisting pier head (cetakan beton) Tol Becakayu apakah dikarenakan ada unsur kelalaian atau tidak.
Berita Terkait
-
Waskita Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Tol Becakayu
-
Anggota DPR Soroti Masalah Jam Kerja Buruh Proyek Infrastruktur
-
Basuki Bantah Kecelakaan Proyek Infrastruktur Akibat Dikebut
-
Marak Kecelakaan Proyek Infrastruktur, Tiga Menteri Berkumpul
-
Pakar Duga Kegagalan Proyek Jalan Tol Becakayu Saat Konstruksi
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah