Suara.com - Pemerhati sejarah Cina dan masyarakat Tionghoa, Johanes Herlijanto, menilai ada mispersepsi di dalam masyarakat Indonesia terkait etnis Tionghoa dengan Tiongkok. Menurutnya, masyarakat di Tanah Air masih menganggap Tiongkok dan etnis Tionghoa merupakan satu kesatuan.
Padahal, kata Johanes, etnis Tionghoa dan Tiongkok merupakan dua hal yang berbeda.
"Sebetulnya orang Indonesia masih ada yang tidak berubah melihat Tiongkok dengan Tionghoa sesuatu yang mirip sama. Padahal dua entitas yang berbeda," ujar Johanes di Perpustakan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Ia pun mencontohkan tidak ada penggunaan bahasa Tionghoa seperti "Owe dan Lu" di Tiongkok, bahasa yang kerap diucapkan warga keturunan Tionghoa di Indonesia.
"Iya misalnya ketika bercerita di WhatsApp Grup muncul cerita, ketika cerita orang Tiongkok kejadian di Shanghai, tapi kemudian diceritakan dengan bahasa Indonesia dan kemudian menggunakan istilah seperti 'Owe lah, lu lah'. Tidak ada (bahasa) yang seperti itu di sana (Tiongkok)," ucap Johanes.
Tak hanya itu, menurutnya mayoritas masyarakat awam masih menganggap Tionghoa bagian dari negara Tiongkok, yang merupakan kelompok yang berbeda.
"Jadi orang Indonesia melihat masih ada stereotip-stereotip atau kemudian tulisan yang mendiskreditkan Tiongkok sama seperti mereka melihat orang Indonesia dengan stereotip itu. Tapi sebaliknya mereka melihat orang Tionghoa Indonesia seolah-olah ini adalah perwakilan dari Tiongkok. Padahal ini dua kelompok yang berbeda sama sekali," tuturnya.
Dia kemudian mencontohkan kehidupan di Amerika Serikat dimana bisa melebur tanpa adanya stereotip yang berkembang.
"Di Amerika juga kan misalnya orang Amerika dari latar belakang etnik atau negara yang latar belakang yang awalnya bukan dari Amerika, tapi kemudian dia menjadi orang Amerika 100 persen gitu kan bisa. Stereotip itu (di Indonesia) masih berjalan," tandasnya. [Priscilla Trisna]
Baca Juga: Usai Ahok, Kaum Muda Tionghoa Semakin Banyak Terlibat Politik
Berita Terkait
-
3 Sunscreen Brand Tiongkok Terbaik untuk Kulit dengan Harga Terjangkau
-
Timur Kapadze Sudah di Indonesia, China dan Turki Berpeluang Membajak Jika Negosiasi Lambat
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Menguak Kisah The Sin Nio, Pejuang Kemerdekaan yang Nyaris Terlupakan
-
5 Shio Paling Hoki Finansial 6 November 2025: Kelinci, Kambing hingga Ular Panen Rezeki
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka