Suara.com - Kelompok eksponen aksi anti-Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Persaudaraan Alumni 212, berharap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diusung menjadi peserta Pilpres 2019.
Gatot Saptono alias Al Khathathath, Penasihat PA 212, mengatakan Prabowo bisa menjadi pesaing Presiden Joko Widodo yang sudah dideklarasikan PDIP dan sejumlah partai lain sebagai bakal capres.
Ia mengatakan, kelompoknya tak ingin Jokowi kembali memimpin di Indonesia.
"Yang jelas jangan calon tunggal lah. Harus ada alternatif," kata Gatot di gedung Joang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2018).
PA 212 ingin presiden terpilih pada Pemilu 2019 adalah orang baru. Mereka berharap Prabowo Subianto kembali dicalonkan pada pemilihan tahun 2019 nanti.
"Saya pikir yang baru, yang segar, ada perbaikan bagi negara. Kita masih menyaring. Kan banyak calon-calon yang muncul. Pak Prabowo kan mungkin nyalonin," katanya.
Namun, dia juga tidak menolak kalau nanti yang terpilih adalah Jokowi. Dia mengatakan hal itu menjadi hak seluruh rakyat Indonesia yang berhak untuk menentukan dan memilih.
"(Kalau terpilih dia) Ya, orang Indonesia berati yang pilih. Kalau saya inginnya yang baru," kata Al Khathathath.
Baca Juga: Istri Membela Roby Geisha dari Pernikahan yang Tak Direstui
Berita Terkait
-
Komikus Jepang Ejek Jokowi, Ini Respons Fahri dan Fadli Zon
-
Marak Kecelakaan di Proyek Pemerintah, DPR Mau Gunakan Hak Angket
-
Kelompok Anti Ahok Bakal Gelar Aksi saat Sidang PK Kasus Ahok
-
Komikus Jepang Gambarkan Presiden Jokowi sebagai 'Pengemis'
-
Marak Kecelakaan Kerja, Kementerian PUPR: Kami Kurang Tenaga Ahli
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan