Suara.com - DPR mempertimbangkan menggunakan hak angket, sebagai respons atas maraknya kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan infrastruktur era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hak Angket adalah hak DPR untuk menyelidiki suatu masalah dalam lembaga eksekutif, karena dianggap ada pelanggaran perundang-undangan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Asman Natawijaya mengatakan, hak angket bisa saja digunakan karena kecelakaan kerja dalam proyek pemerintah sudah memakan korban nyawa.
Hak anget akan digunakan kalau pemerintah tak kunjung membuat kebijakan pembangunan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pekerja.
"Bisa saja (angket), sekarang kami sudah bicarakan dengan rekan-rekan dari UPH (pakar konstruksi dari Universitas Pelita Harapan) sudah menyampaikan semua, harus ada evaluasi, sudah kami ingatakan, ini kan dalam fungsi mengingatkan pemerintah, supaya tidak terjadi korban," kata Azman di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2018).
Azman mengatakan, semua rencana termasuk penggunaan hak angket akan dibahas DPR pada 7 Maret 2018, yakni saat rapat pleno mengenai kecelakaan dalam proyek infrastruktur.
Menurut Politikus Partai Demokrat tersebut, banyaknya kecelakaan yang menelan korban karena amburadulnya kebijakan pemerintah.
Karenanya, ia meminta pemerintah membuat kebijakan yang lebih mementingkan keselamatan pekerja daripada mencapai target proyek infrastruktur.
"Lebih bagus infrastruktur mundur daripada korban nyawa. Korban nyawa lebih mahal, satu nyawa lebih mahal daripada infrastruktur secara keseluruhan, dan tidak boleh rakyat Indonesia jadi korban dari ambisi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur," pintanya.
Baca Juga: 'Blusukan' ke Curug, Menhub: Program Padat Karya Diinginkan Warga
Berita Terkait
-
Komikus Jepang Gambarkan Presiden Jokowi sebagai 'Pengemis'
-
Marak Kecelakaan Kerja, Kementerian PUPR: Kami Kurang Tenaga Ahli
-
DPR Minta Jokowi Tanggungjawab Nasib Pekerja Proyek Infrastuktur
-
Siapa Bakal Cawapresnya? Jokowi: Pendamping Saya Iriana
-
PDIP Deklarasi Capres, Gerindra: Prabowo Ketua, Jokowi Petugas
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos