Suara.com - Kapolres Garut menyerahkan bantuan berupa alat pemotong rumput, sepeda, bahan pangan dan uang kepada marbut Masjid Pameungpeuk Garut, Uyu Ruhiyan.
Uyu adalah marbut yang sempat merekayasa menjadi korban penganiayaan di dalam masjid, untuk tujuan mendapatkan perhatian secara finansial.
"Kami (jajaran Polres Garut) iuran apa yang menjadi kebutuhan Pak Uyu, yaitu mesin rumput dan sepeda," kata Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna saat jumpa pers kasus laporan palsu penganiayaan tehadap marbut seperti diberitakan Antara, Kamis (1/3/2018).
Budi menuturkan, bantuan yang diberikannya itu sebagai rasa iba terhadap seorang marbut yang hidupnya serba kekurangan secara ekonomi.
Uyu, kata dia, setiap bulannya hanya mendapatkan upah Rp125 ribu sehingga pantas untuk dibantu kebutuhan ekonominya.
"Kami ingin memperhatikan marbut yang selama ini hanya digaji Rp125 ribu sebulan," tukasnya.
Uyu sendiri mengakui senang mendapatkan bantuan dari kepolisian berupa sepeda dan mesin potong rumput.
Bantuan peralatan itu akan digunakan Uyu untuk usaha membantu kebutuhan hidup ekonomi keluarganya.
"Alhamdulillah, terima kasih, bisa bekerja kalau ada ini," katanya.
Baca Juga: Didemo PKL Liar di Klender, Sandiaga Janjikan Kasih Tempat
Marbut Uyu sebelum ini sempat membuat loporan rekayasa telah diniaya oleh sekelompok orang tak dikenal menggunakan benda tajam lalu badannya diikat.
Namun, aksi rekayasanya itu terbongkar oleh petugas kepolisian setelah tim dari Polres Garut melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan itu.
Akibat perbuatannya itu, Uyu harus berurusan dengan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Berita Terkait
-
Pura-Pura Dianiaya, Marbut Masjid: Gaji Saya Cuma Rp125 Ribu
-
Bohong soal Dianiaya, Marbut Masjid Garut: Saya Butuh Uang
-
Polisi Sebut Marbot Masjid di Garut Berbohong Soal Penganiayaan
-
Gara-Gara Tak Ikut Upacara, Terungkap Bocah MR Disetrika Ibunya
-
Polisi Bantah Terjadi Penganiayaan Terhadap Santri di Garut
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi