Suara.com - Sektor Penerbangan Nasional saat ini sedang berkembang dengan pesat. Jumlah penumpang setiap tahun meningkat rata-rata 11 persen, sehingga pada 2017, jumlah total penumpang domestik dan internasional mencapai 130 juta penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang ini juga diikuti oleh jumlah pesawat terbang yang dioperasikan maskapai penerbangan nasional, yang jumlahnya saat mencapai 1300 -an pesawat. Jumlah bandara juga terus bertambah, utamanya saat pemerintahan presiden Joko Widodo yang berhasil menggenjot pembangunan bandar udara dari pinggiran Indonesia, hingga total saat ini terdapat hampir 300 bandara di seluruh Indonesia.
Untuk menjaga dan mengembangkan performa keselamatan, keamanan dan bisnis pelayanan penerbangan, perlu dilakukan pengawasan, baik surveilance dan oversight menyeluruh di delapan bidang. Bidang-bidang itu diantaranya airworthiness (kelaikudaraan), lisensi kecakapan individu, organisasi, legislasi, operasi, navigasi, kebandarudaraan, keamanan, dan navigasi.
Untuk menunjang hal tersebut, perlu juga dilakukan penambahan personel inspektor yang menangani berbagai bidang itu, sehingga kualitas pengawasan terhadap seluruh operator bisa terjaga, meningkat dan lebih maksimal.
Demikian diungkapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, Kamis (1/3/2018) sore, dalam serah terima jabatan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU) dari Ir. Muzzafar Ismail kepada Capt. Avirianto, di kantor DKPPU Kompleks Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
"Untuk menjaga performa penerbangan nasional yang sudah sangat bagus di tingkat internasional dari audit ICAO dan otoritas negara lain, kita memerlukan tambahan personel inspektor untuk 5 direktorat tersebut. Kami akan menjelaskan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk meminta tambahan 600 inspektor ini secara bertahap. Nantinya jumlah tersebut akan dibagi untuk 5 direktorat," ujar Agus.
Sementara itu, untuk menjaga profesionalitas dan meminimalisir kejenuhan (fatique), Agus juga meminta kepada Direktur KPPU untuk melakukan rotasi inspektor yang menangani satu maskapai (Principal Operation Inspector / POI) ke maskapai lain.
"Rotasi itu diperlukan agar ada penyegaran dan kualitas inspektor tetap terjaga, serta menghindari fatique yang bisa menurunkan performanya. Selain itu juga untuk menghindari adanya salung ketergantungan dengan operator penerbangan, mengingat inspektor juga berkaitan dengan hal permintaan perizinan operator ke regulator," lanjut Agus lagi.
Agus mengingatkan, tugas inspektor adalah mulia dan mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat dunia dan akherat. Menurutnya, yang menilai kinerja inspektor adalah masyarakat Indonesia dan dunia penerbangan serta Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Seorang inspektor harus benar-benar bekerja secara profesional dan semaksimal mungkin.
Audit Uni Eropa
Dalam pesannya di acara tersebut, Agus juga mengingatkan, sebentar lagi penerbangan Indonesia akan menjalani assesment dari Uni Eropa untuk membuka larangan terbang Indonesia di Eropa. Assesment akan dilakukan pada 12 -21 Maret 2018 oleh tim Uni Eropa, yang terdiri dari masing-masing 1 inspektor dari Belgia dan Rumania, serta masing-masing 2 inspektor dari Spanyol, Belanda dan Italia.
Tim Uni Eropa tersebut akan melakukan assesment dan peninjauan langsung kepada regulator dan operator, yaitu maskapai penerbangan dan bandar udara. Maskapai yang akan diperiksa adalah Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air, Spirit Aviation Sentosa, Transnusa Aviation Mandiri dan Susi Air, sedangkan bandara yang akan diperiksa adalah Bandara El Tari Kupang dan Bandara Nusawiru Pangandaran.
"Terkait assesment Uni Eropa tersebut, kami mengingatkan pada semua inspektor Ditjen Perhubungan Udara untuk bekerja dengan profesional dan memberikan bukti kinerja yang terbaik kepada tim dari Uni Eropa. Baik itu sebelum, saat dan sesudah proses assesment di lapangan. Buktikan bahwa penerbangan Indonesia sudah berada dalam jajaran elite penerbangan dunia. Buatlah masyarakat dan bangsa Indonesia bangga dengan kerja kita," pungkas Agus.
Berita Terkait
-
Jeka Saragih Ngamuk di Bandara Soetta, Bentrok dengan Petugas Gara-Gara Rokok
-
Video 6 Detik Viral! Kronologi Cekcok Panas Jeka Saragih vs Petugas Bandara
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi