Suara.com - Sebuah pesawat militer pengangkut milik Rusia jatuh di Suriah pada Selasa (6/3/2018), menewaskan 39 orang di dalamnya, kata beberapa pejabat Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, pada Desember bahwa misi Rusia di Suriah sebagian besar sudah selesai, namun korban terus bertambah.
Kremlin mengatakan, dalam pernyataan bahwa pesawat nahas itu, An-26 rancangan Soviet, jatuh di pangkalan udara Hmeymim milik Rusia di Provinsi Latakia.
"Penyebab kecelakaan kemungkinan adalah kerusakan teknis," kata Kremlin.
"Menurut informasi terbaru, pesawat pengangkut An-26 sedang membawa 33 penumpang dan enam awak. Semuanya adalah anggota Angkatan Bersenjata Rusia," lapor kantor berita Interfax, yang mengutip kementerian pertahanan Rusia.
"Para awak dan penumpang meninggal dunia."
Sebelumnya, kantor-kantor berita Rusia mengutip keterangan dari kementerian pertahanan bahwa 32 penumpang dan awak tewas dalam kecelakaan, namun keterangan itu kemudian diperbarui.
Televisi milik pemerintah mengutip beberapa pejabat militer yang mengatakan bahwa pesawat itu tidak ditembak jatuh oleh musuh. Pesawat jatuh pada jarak sekitar 500 meter dari landasan pacu di Hmeymim ketika mencoba melakukan pendaratan.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, dalam telegram untuk menyampaikan pernyataan duka cita, mengatakan bahwa ketika kecelakaan terjadi, para personel di dalam pesawat sedang kembali setelah menyelesaikan suatu misi tempur, yang tidak disebutkan secara rinci.
Baca Juga: Serangan Udara AS - Rusia Makan Korban Warga Sipil
Putin mendapat pemaparan soal kecelakaan itu dari Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
"Presiden Rusia menyatakan duka cita kepada keluarga dan kerabat para korban yang meninggal," kata Kremlin.
Keterlibatan militer Rusia di Suriah telah memberi keuntungan pada sekutu Putin, Presiden Suriah Bashar al-Assad. Di dalam negeri Rusia, keterlibatan itu digambarkan sebagai peragaan kebangkitan kembali kekuatan militer Rusia. Namun, misi itu harus dibayar dengan kerugian. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru