Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengkritik hutang luar negeri Indonesia yang mencapai Rp4.754 triliun per Februari 2018.
Ia mengatakan, nilai utang tersebut akan semakin menggerus dana belanja publik dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pasalnya, besaran utang itu membuat biaya pencicilannya yang ditanggung APBN semakin tinggi.
Karenanya, Bambang meminta Komisi XI DPR memperingatkan pemerintah mengenai kemampuan negara membayar utang.
“Walaupun rasio nilai utang itu masih 30 persen di bawah produk domestik bruto karena anjloknya kurs Rupiah terhadap Dolar AS, pemerintah harus tetap menakar kemampuan membayar utang tersebut,” jelas Bambang di gedung DPR, Rabu (7/3/2018).
Selain itu, ia juga meminta pemerintah menggunakan dan hasil utang luar negeri itu secara bijak. Misalnya, digunakan untuk membiayai sektor-sektor produktif sehingga mampu menghasilkan penerimaan negara.
Ia menilai, penerimaan negara dari sektor produktif kekinian masih rendah. Karenanya, Kementerian Keuangan juga harus menggenjot pemasukan dari sektor kreatif.
Bambang mencontohkan, memaksimalkan penerimaan negara dari sektor pajak.
"Maka dari itu saya meminta Komisi XI DPR mendorong Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak untuk memenuhi target penerimaan pajak 2018," tandasnya.
Baca Juga: Ini Pertimbangan PSSI Undang Korut di Anniversary Cup
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicekal, Tak Bisa ke Luar Negeri
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat