Suara.com - Polisi sedang mempelajari dokumen PT. Waskita Karya terkait kasus robohnya dinding underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Insiden itu memakan satu korban jiwa.
"Kami sedang periksa dokumen (PT. Waskita Karya) yang di antaranya berkaitan dengan anggaran (proyek underpass)," kata Kepala Subdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan saat dikonfirmasi, Kamis (8/3/2018).
Pemeriksaan dokumen itu terkait dugaan adanya indikasi korupsi berkaitan dengan proyek underpass yang digarap PT. Waskita Karya.
Menurut Ferdy, penyidik juga sudah memeriksa beberapa saksi dari PT. Waskita sebagai kontraktor pembangunan underpass tersebut.
"Sudah diperiksa semua (PT. Waskita Karya)," kata dia.
Namun demikian, Ferdy belum membeberkan jumlah anggran terkait proyek underpass yang disinyalir ada indikasi korupsi. Sebab, kata dia, polisi hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan ahli konstruksi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi terkait proyek tersebut.
"Kami masih menunggu hasil (pemeriksaan) ahli konstruksi," kata dia.
Sebelumnya, Polres Bandara Soetta telah melimpahkan kasus longsornya underpass Jalan Perimeter Selatan ke Polda Metro Jaya.
Alasan pelimpahan lantaran ada indikasi korupsi berkaitan dengan proyek underpass tersebut.
Baca Juga: Dugaan Korupsi, Polisi Selidiki Underpass Bandara Soetta
Dalam penyelidikan ini, aparat Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Insiden longsornya dinding underpass Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soetta terjadi, Senin (5/2/2018). Dua warga menjadi korban runtuhan bangunan saat melintas menggunakan mobil.
Satu korban bernama Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang. Sedangkan, rekan Dyah bernama Mutmainah selamat.
Berita Terkait
-
Gandeng Modernland, Waskita Karya Realty Bangun Kota Mandiri
-
Dua BUMN Tolak Pakai Jasa Pengusaha NTT, Rini akan Cek Alasannya
-
Wow, Laba Bersih Waskita Karya Meroket 131,72 persen di 2017!
-
Ketua DPR Minta BNPB dan Kemensos Bersatu Atasi Longsor di Brebes
-
Anjing Pelacak Cari Korban Longsor yang Hilang di Brebes
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Profil Rohmat Marzuki, Kader Loyal Gerindra dari Magelang Geser Adik Ipar Haji Isam dari Wamenhut
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar