Suara.com - Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur menetapkan dua tersangka terkait insiden robohnya konstruksi proyek tol Bekasi Cawang-Kampung Melayu di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) pagi.
Dua orang yang telah ditetapkan tersangka yakni AA, Kepala Pelaksana Lapangan PT. Waskita Karya dan AS, Chief Inspektur atau pengawas dari PT. Virama Karya.
"Sudah ditetapkan tersangka dua kok, dua minggu lalu kita rilis," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Tony Surya Putra di Polda Metro Jaya, Jumat (9/3/2018).
Menurutnya, keduanya ditetapkan tersangka lantaran ada unsur kelalaian terkait robohnya bekisting pier head (cetakan beton) tol Becakayu yang mengakibatkan tujuh pekerja mengalami luka-luka.
"Jadi kita nangani kelalaiannya yang pasti dengan kita tangani dengan kasus becakayu itu kelalaian. Itu bentuk respon kita terhadal kecelakaan kerja," kata Tony.
Tony melanjutkan kini sudah dibentuk tim satgas yang berasal dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait adanya dugaan korupsi proyek tersebut.
"Terkait nanti apakah ada unsur korupsi atau unsur lain-lain sabotase ini kan ada tim satgas gabungan dari Kemenpupera sama Polda Metro Jaya," kata dia.
Namun, Tony belum bisa menyimpulkan soal dugaan apa korupsi yang berkaitan dengan proyek tol Becakayu. Sebab, kata dia soal dugaan korupsi itu masih dalam tahap penyelidikan.
"Artinya gini loh melakukan penyelidikan apakah nanti kesimpulannya tindak pidana terkait kontruksi apakah ada korupsi itu barulah tahap penyelidikan, belum bisa disimpulkan apakah ada korupsi belum bisa disimpulkan," kata dia.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Robohnya Cor Tiang Tol Becakayu
Dia juga melanjutkan, saat ini Polres Metro Jakarta Timur membuat posko pengamanan untuk mengawasi proyek-proyek infrastur di wilayah DKI Jakarta.
"Jajaran polres membuat posko pengamanan proyek infrastruktur untuk mengawasi seluruh proyek-proyek infrastruktur di wilayah DKI dan sudah berjalan kita seluruh petugas dari polres jajaran semuanya melakukan pengawasan proyek infrastruktur yang berjalan. Artinya seluruh proyek ini ada posko, paling tidak meminimalisir kalau ada pekerja yang lalai untuk menekan seminimal mungkin," kata Tony.
Berita Terkait
-
Payudaranya Tak Sengaja Kesenggol, Ibu yang Kecelakaan Ini Ngamuk
-
Airlangga Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Pondok Indah
-
Daftar 34 Proyek Elevated se-Indonesia yang Kembali Dilanjutkan
-
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Robohnya Cor Tiang Tol Becakayu
-
Polisi: Dua Orang Berpotensi Tersangka dalam Kasus Tol Becakayu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional