Suara.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menegaskan bahwa lembaganya sepakat dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang tetap mengumumkan penetapan tersangka terhadap calon kepala daerah yang terlibat dalam kasus korupsi. Bawaslu tidak sepakat dengan permintaan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto yang ingin proses penegakan hukum terhadap calon kepala daerah ditunda.
"Kita sepakat dengan KPK. Kami dari segi Bawaslu sebenarnya kami keberatan. Karena masyarakat harus tahu calon yang bakal mereka pilih. Seperti kucing dalam karung. Para pemilih harus tahu siapa kepala daerah yang akan mereka pilih," katanya dalam diskusi bertajuk 'Korupsi, Pilkada dan Penegakan Hukum' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3/2018).
Dia menjelaskan bahwa, beberapa waktu lalu, setelah mendengarkan pernyataan Ketua KPK, Agus Raharjo tentang banyaknya calon kepala daerah yang diduga tersangkut masalah korupsi, Wiranto langsung menyelenggarakan rapat dengan para pemangku kepentingan, baik itu pimpinan Bawaslu, pimpinan KPU, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung. Dalam pertemuan itu, kata dia mereka membahas berbagai isu, termasuk pernyataan Agus Raharjo.
Namun demikian, Fridz mengatakan bahwa para penyelenggara Pemilu seperti Bawaslu dan KPU sama sekali tak meminta penundaan itu.
"Kami hanya melaporkan, tidak pernah meminta. Setelah acara, kami konferensi pers. Dalam konferensi pers itu Pak Wiranto minta ditunda. Kami tidak pernah meminta adanya penundaan. Muka kami penyelenggara Pemilu waktu itu langsung saling berpandangan, bingung. Pak Wiranto tidak pernah meminta persetujuan kami," jelas Fridz.
Terhadap imbauan Wiranto tersebut KPK mengatakan tidak akan mendengarkannnya. Karena itu, pada Jumat (16/3/2018) kemarin, KPK kembali mengumumkan penetapan tersangka terhadap calon Gubernur Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus.
Cagub yang diusung oleh Golkar dan PPP tersebut tersangkut kasus korupsi pembebasan bandara Bobong, Kabupaten Sula Tahun 2009. Saat itu, Ahmad menjabat sebagai Kabupaten Sula.
Kasus ini merupakan pelimpahan dari Polda Maluku kepada KPK pada Oktober 2017 lalu. Sebelumnya, Ahmad pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Maluku, namun dia menang ketika mengajukam gugatan praperadilan.
Berita Terkait
-
Fakta Baru OTT KPK: Siapa Saja 9 Sosok yang Diserahkan ke Kejaksaan Agung?
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf