Suara.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan lembaga yang dipimpinnya tidak anti terhadap kritikan dari masyarakat.
"Di era keterbukaan kita tidak boleh menutup mata atas kritik yang disampaikan oleh masyarakat, karena itu DPR juga membutuhkan kritik," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, saat melakukan pertemuan dengan wartawan, di Ambon, Sabtu (17/3/2018).
Bamsoet mengatakan, DPR senantiasa memperhatikan aspirasi dan masukan masyarakat terutama yang sifatnya membangun.
"Dengan semangat untuk terus berbenah, kita senantiasa memperhatikan aspirasi dan masukan masyarakat. Kita tidak boleh menutup mata atas kritik yang disampaikan masyarakat, apalagi yang sifatnya membangun," ujar Bamsoet.
DPR, lanjut politisi partai Golkar, akan membuat lomba kritik terhadap DPR yang terbaik. Sehingga ke depan perlu memperbaiki diri dan lebih terbuka dalam mendengar aspirasi masyarakat.
Lomba kritik DPR dapat diikuti siapa saja tetapi harus membadakan antara kritikan, ujaran kebencian, penghinaan dan fitnah.
"Sebagai wartawan juga masyarakat pastinya kita dapat membedakan mana kritik, ujaran kebencian bahkan fitnah," kata Bamsoet.
Ia menjelaskan, jika ada yang mengatakan bilang DPR korupsi itu kritikan dan upaya memperbaiki diri, tetapi lain hal jika ada mengatakan ketua DPR anak tiri, itu bukan kritikan tetapi fitnah.
Sejak dilantik sebagai ketua DPR, Bamsoet mengatakan membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mengitrik DPR.
Baca Juga: Ketua DPR Resmikan Studio Musik Bertaraf Internasional di Ambon
"Kritik tidak lain adalah vitamin dalam berdemokrasi, karena itu pihaknya telah menerapkan program transparansi agar masyarakat dapat melihat kinerja DPR berbasis aplikasi," ujarnya.
Program "DPR dalam genggaman rakyat" masyarakat dapat melihat kinerja DPR dari komisi I hingga XI secara langsung.
"Program tersebut masyarakat kapan dan di mana saja dapat mengetahui apa yang dilakukan wakil rakyat secara langsung," tandas Bamsoet. [Antara]
Berita Terkait
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Gubernur Riau Terjaring OTT, Begini Reaksi Ketua DPR Puan Maharani
-
Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
-
Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
-
Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO