Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Tanah Air setelah berkunjung ke Australia dan Selandia Baru. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan rombongan tersebut mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam perjalanan kembali ke Tanah Air, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/KPN Andri Hadi, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.
Tampak menyambut Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi.
Selama tiga hari berada di Australia, sejak Jumat (16/3/2018) hingga Minggu (18/3/2018), Presiden menghadiri KTT Istimewa ASEAN-Australia 2018, jalan kaki pagi bersama duta toleransi muda Indonesia, mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Australia Malcolm Turnbull, bertemu dengan pemuda lintas agama dari Indonesia dan Australia, berbicara di CEO Forum dan bertemu dengan penerima New Colombo Plan.
Saat berbicara di CEO Forum (17/3/2018), Presiden mendorong pengusaha Australia untuk berinvestasi di ASEAN karena berbagai keunggulan ASEAN baik dari segi geografis maupun demografis menjadikan ASEAN sebagai poros perekonomian baru dunia.
“Poros perekonomian dunia sedang bergeser dari Atlantik ke Pasifik, pertumbuhan ekonomi tertinggi saat ini ada di Asia Pasifik. Lalu siapa yang tepat berada di tengah-tengah Asia Pasifik, adalah ASEAN,” kata Presiden ketika itu.
Sementara dalam kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru selama dua hari, sejak Minggu malam (18/3/2018) hingga Senin (19/3/2018), Presiden mengawali kegiatan dengan jalan kaki bersama pelajar Indonesia. Setelah itu, mengadakan pertemuan bilateral dengan Gubernur Selandia Baru Patsy Reddy, PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Ketua Oposisi (Ketua Partai Nasional Selandia Baru) Simon Bridges, bertemu dengan para CEO Selandia Baru dan diakhiri dengan menyapa masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru.
Di Selandia Baru, Presiden mempromosikan kopi Indonesia kepada PM Selandia Baru, Gubernur Jenderal Selandia Baru dan jajaran menteri Selandia Baru karena masyarakat Selandia Baru dikenal sebagai penikmat kopi. Sedangkan Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia memiliki banyak jenis kopi, mulai dari kopi bali, kopi sumatra, kopi jawa, kopi toraja, hingga kopi luwak.
"Jangan lupa, jika minum kopi, minumlah kopi Indonesia," ucap Presiden saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan di Government House, Senin (19/3/2018).
Presiden berharap diplomasi kopi akan menjadi perekat baru hubungan bilateral Indonesia dan Selandia Baru.
"Diplomasi kopi akan menjadi perekat baru hubungan bilateral kita. Hubungan bilateral yang baik yang sudah terjalin selama 60 tahun," kata Presiden.
Sementara itu dalam Forum Bisnis Indonesia-Selandia Baru yang digelar di Auckland, Selandia Baru pada 16-18 Maret 2018, delegasi bisnis Indonesia mempromosikan kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer di Selandia Baru. Dalam forum bisnis tersebut tercatat penjualan komoditi Indonesia sebesar 9,7 juta dolar Amerika Serikat dan 6 juta dolar AS diantaranya didapat dari kopi.
Berita Terkait
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
5 Parfum Aroma Kopi Vanilla Mulai Rp20 Ribu: Wangi Cozy dan Elegan Tapi Harga Friendly!
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Excelso Plaza Malioboro Hadir dengan Wajah Baru, Tawarkan Suasana Modern
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta