Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan, demokrasi merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga momentum Pilkada 2018 tak boleh diwarnai dengan aksi-aksi yang bisa mencederai nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bambang saat memberikan pengarahan terhadap para pengurus dan relawan beringin center untuk pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Solo, Rabu (21/3/2018).
“Demokrasi tanpa tegaknya hukum akan menjadi anarki. Demikian pula demokrasi tanpa etika akan berjalan secara membabi buta dan tanpa arah. Demokrasi jaman now tidak boleh begitu. Demokrasi jaman now harus menjunjung tinggi etika dan hukum,” kata Bambang.
Pada kesempatan itu, politikus dari Partai Golkar itu menegaskan parlemen melalui fungsi pengawasannya akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kampanye Pilkada kali ini, dengan menyesuaikan terhadap peraturan perundangan yang terkait.
Ia meminta, tidak boleh ada pihak menggunakan cara-cara intimidasi dan pemaksaan dalam memperoleh dukungan.
Namun demikian, langkah-langkah preventif dalam menghadapi potensi ancaman pada momentum Pilkada perlu disiapkan. Hal ini mengingat Pilkada 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019 berpotensi akan diwarnai dengan isu politik identitas dan politik uang.
Ia pun memastikan, pemimpin yang lahir dari proses politik yang dengan sengaja mencederai demokrasi, tidak akan bisa diharapkan mengemban amanah masyarakatnya.
“Jika kedua isu ini (SARA dan Politik Uang) tak dikelola dengan baik, akan menurunkan kualitas demokrasi," ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan, DPR RI telah bekerjasama dengan lembaga pemerintah lainnya seperti KPU, Bawaslu, Polri, BIN, TNI, hingga Pemprov, dan Pemda untuk selalu memastikan pelaksaanan Pilkada berlangsung dengan aman dan lancar.
Baca Juga: Pendidikan Etika Profesi Bagi Hakim Perlu Dikembangkan
Kata dia, dalam konteks demokrasi yang berkualitas, semua pihak tentu berharap akan menyaksikan proses pemilu yang ideal dari para peserta pemilu. Adu gagasan, ide, program serta visi dan misi harus menjadi sajian utama. Proses politik seperti akan jadi pembelajaran politik yang positif untuk demokrasi.
“Maka dengan begitu, perjuangan memenangkan Pilkada tidak boleh melukai hati rakyat. Tapi, sebaliknya, kita harus bekerja keras dengan program-program untuk merebut simpati rakyat,” kata Bambang.
Ia juga menegaskan, kemenangan Pilkada tidak hanya untuk merebut jabatan Gubernur, Bupati atau Walikota saja. Kemenangan yang diperoleh, harus digunakan untuk perjuangan mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Begitu pula dengan perjuangan menegakkan demokrasi. Bukan semata untuk demokrasi itu sendiri, melainkan demokrasi sebagai pintu gerbang demi terciptanya kemakmuran dan keadilan,” kata Bambang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik