Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan, masih terus menyelidiki kasus ujaran kebencian yang dilakukan komplotan Muslim Cyber Army.
"Masih dalam penggalian informasi terhadap pelaku yang ada. Juga terhadap jaringan-jaringan yang ada," kata Ari Dono di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).
Ari Dono mengakui, belum dapat memublikasikan jaringan-jaringan komplotan MCA yang masih beroperasi.
Namun, ia memastikan polisi tengah mengumpukan bukti untuk kembali melakukan penangkapan terhadap komplotan penyebar hasutan kebencian maupun hoaks.
"Kalau kami bicara tugas reserse itu menemukan faktanya baru melihat dan menilai apakah itu ada perbuatan pidana atau tidak. Jadi saya tidak akan menyampaikan prediksi dan perkiraan," ujar Ari.
Ari Doni juga enggan menyebutkan jaringan komplotan Saracen yang lebih dulu terbongkar kekinian bergabung dengan MCA.
Menurut Ari Dono, selama melakukan penyebaran ujaran kebencian yang meresahkan masyarakat, pihaknya tetap fokus melakukan penindakan.
"Saya sampaikan di sini, kalau kami, Bareskrim itu hanya perbuatannya apa, masalah pindah atau tidak pindah (Saracen bergabung dengan MCA) itu kan hanya dinamika orang itu. Perbuatan pidana apa yang dilakukan itu saja yang kami fokuskan," kata Ari.
Untuk diketahui, polisi telah menangkap 8 orang di sejumlah daerah Indonesia yang terlibat komplotan MCA.
Baca Juga: Hadapi Jepang di SUGBK, Ini Target Timnas U-19
Komplotan itu sendiri menyebar banyak hoaks dan ujaran kebencian dengan tujuan menggulingkan Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
-
Dua Pengedar Ganja Sintetis di Bali Miliki Omzet Miliaran
-
Efek Saracen dan MCA Turun, Berita Hoax Telur Palsu Tambah Marak
-
Kasus Peluru Nyasar, Mabes Polri Mau Periksa Polda Sulteng
-
Sandiaga: Berita Telur Ayam Palsu itu Hoaks, Kami Lapor Polisi
-
Anaknya Kena Peluru Nyasar, Ibu Asal Sulteng Datangi Bareskrim
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
Gus Yasin Daftarkan Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto ke Kemenhum: Hasil Muktamar Hanya Satu
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Mendagri Hadiri Upacara di Lubang Buaya
-
PPP Jabar Ungkap Blunder Fatal Amir Uskara Bikin Agus Suparmanto Melenggang Jadi Ketum