Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (26/3/2018), waktu setempat, memerintahkan pengusiran 60 warga negara Rusia dan menutup konsulat Rusia di Seattle sebagai tanggapan atas serangan racun saraf pada awal bulan ini di Inggris, demikian pejabat senior AS.
Hal tersebut merupakan tindakan tersulit yang diambil Trump terhadap Rusia, menyusul apa yang disebut salah satu pejabat sebagai "upaya sembrono" oleh pemerintah Rusia pada 4 Maret untuk menyerang mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia dengan racun saraf kelas militer.
Dua orang itu ditemukan tumbang di sebuah bangku di Kota Salisbury, Inggris selatan dan masih dalam keadaan sakit kritis di rumah sakit.
"Kepada pemerintah Rusia, kami katakan: ketika Anda menyerang rekan-rekan kami, Anda akan menghadapi konsekuensi serius," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan, yang berbicara dalam kondisi anonim yang Antara kutip dari Reuters.
Moskow membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan telah melakukan balasan atas pengusiran Inggris terhadap 23 warga Rusia dengan memerintahkan pengusiran kepada orang Inggris dengan jumlah yang sama.
Kremlin mengatakan jelang pengumuman AS bahwa pihaknya akan menganggapi hal tersebut dengan cara yang sama.
Serangan tersebut merupakan penggunaan racun saraf yang pertama kali di Eropa sejak Perang Dunia II, dan negara-negara anggota Uni Eropa sepakat pada Jumat untuk mengambil langkah-langkah tambahan terhadap Rusia. Jerman, Prancis, Belanda, Denmark, Polandia, Latvia, Lithuania dan Estonia mengumumkan pengusiran warga negara Rusia pada Senin.
Konsulat Seattle di negara bagian West Coast, Washington, terpilih untuk ditutup karena kedekatannya dengan pangkalan kapal selam AS dan pembuat pesawat Boeing, demikian pejabat AS.
Perintah Trump juga termasuk 12 warga negara Rusia yang dijelaskan oleh pejabat AS sebagai perwira intelijen Rusia dari misi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, dan mencerminkan kekhawatiran AS bahwa kegiatan intelijen Rusia semakin agresif.
Baca Juga: Dititipi Dokumen Ternyata Pria Asal Buleleng Ini Bawa 2 Kg Kokain
Para pejabat AS mengatakan, para diplomat Rusia telah menyalahgunakan hak-hak diplomatik mereka di AS dan di seluruh dunia.
"Mereka bersembunyi di balik lapisan kekebalan diplomatik, sementara secara aktif terlibat dalam operasi intelijen yang melemahkan negara yang mereka tinggali dalam demokrasi, yang mereka ingin minimalisir," demikian seorang pejabat.
"Dengan tindakan hari ini, kami mengusir sejumlah besar perwira intelijen Rusia yang tidak dapat diterima untuk tinggal di Amerika Serikat," demikian pejabat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan
-
DPR Usul Diksi Gratis Pada MBG Dihapus, BGN: Pemilik Patennya Presiden
-
Tegaskan PPP Tak Terbelah, Mahkamah Partai: Cuma Ada Satu Ketum Sah, Agus Suparmanto!
-
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum