Suara.com - Polisi masih menyelidiki kasus pembakaran pos dan mobil milik organisasi Pemuda Pancasila di Jalan Gamprit RT10/RW14 Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (28/3/2018) dini hari.
Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa empat orang saksi. Para saksi yang dimintakan keterangan adalah warga pemilik warung kelontong yang berada di lokasi kejadian.
"Sudah empat saksi yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi.
Berdasarkan keterangan tiga pemilik warung, mereka tak melihat secara persis ciri-ciri para pelaku pembakaran yang menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke polisi, para pemilik warung itu bersembunyi di dalam rumah ketika sekelompok orang merangsek masuk ke pos PP.
"Pedagang warung kelontong di sekitar TKP saat kejadian tidak melihat kejadian karena saat kejadian masuk ke rumah," terangnya.
Lebib lanjut, Argo menyampaikan salah satu saksi hanya melihat ketika puluhan orang tak dikenal mendatangi pos tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut Argo, para pelaku yang berjumlah 30 orang itu menggunakan helm dan jaket ketika menyantroni pos PP.
Selain memeriksa saksi, aparat Polres Metro Bekasi Kota juga langsung melakukan olah TKP.
Baca Juga: PK Ahok Ditolak, Haji Lulung: Sudahlah Basuki, Tobat Saja
Argo juga memastikan tidak ada korban jiwa terkait aksi pembakaran pos dan mobil milik Ormas PP yang dilakukan puluhan orang misterius tersebut.
"Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa karena saat kejadian pos sedang dalam keadaan kosong," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tarminah Tewas, Polisi Belum Tahan Pekerja Rusun Pasar Rumput
-
Fahri Hamzah Dilaporkan Ketua PKS Jakarta ke Polda Metro Jaya
-
Satu Mobil dan Pos Pemuda Pancasila di Bekasi Dibakar Massa
-
Merasa Difitnah, Pengacara Alvin Liem Laporkan Allianz ke Polisi
-
Polda Metro Minta Anies Respons 4 Temuan Ombudsman soal Jatibaru
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'