Suara.com - Pengurus Pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO), Said Iqbal menilai perang harga yang terjadi antar operator transportasi online seperti Go-Jek, Uber dan Grab merupakan dampak dari minimnya peran negara dalam mengawasi perkembangan pasar digital terutama dibidang transportasi online.
Menurut Iqbal, negara belum mampu menyediakan wadah dalam hal ini undang-undang yang dapat mengakomodir hak dan kewajiban para pengemudi transportasi online.
Hingga kini, undang-undang LLAJ (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) yang dirasa bisa mengakomodir permasalahan transportasi online, belum juga direvisi oleh pemerintah.
Hal itu menyebabkan para aplikator -sebutan operator transportasi online- bebas berlomba-lomba menurunkan tarif untuk menggaet para penumpang.
Kebijakan itu berimbas pada berkurangnya jumlah pendapatan para pengemudi transportasi online yang otomatis berdampak juga pada menurunnya kesejahteraan mereka.
Sebelumnya, pada Selasa (27/3/2018), ribuan pengemudi ojek online berdemonstrasi di depan Istana Negara. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo untuk menaikan tarif per kilometer yang yang dirasa terlalu rendah, yakni hanya Rp1.600 per kilometer.
Kejadian itu, menurut Said Iqbal yang juga menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menjadi cermin nyata bahwa pemerintah memang tak pernah hadir dalam polemik transportasi online ini.
"Negara tak hadir, makanya ada istilah perang tarif. Ini bukan negara kapitalis padahal" ucap Iqbal di Kantor LBH Jakarta, Jum'at (30/3/2018).
"Jangan-jangan para pejabat yang berwenang ini menerima upeti (disogok). Tapi saya bisa salah, (masih) perlu pembuktian," katanya.
Baca Juga: Ini Kekuatan Persija di Mata Pelatih Arema FC
Rencananya, pada Hari Buruh nanti, KSPI akan menggelar aksi di Jakarta. Said Iqbal memperkirakan 500 ribu orang dari seluruh Indonesia akan memadati Ibu Kota demi menyampaikan aspirasi sekaligus mendesak pemerintah untuk lebih peduli pada kesejahteraan para buruh, termasuk pengemudi transportasi online.
Berita Terkait
-
Motor Listrik Yamaha Fokus untuk Transportasi Online Uji Sistem Baterai Tukar
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini
-
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Kajian Perlindungan Ojek Online, Bagian dari Meaningfull Participation
-
Aksi Ojol 217 Memanas: Massa Bakar Flare Teriakan Tuntutan UU Transportasi Online
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur