Suara.com - Puluhan ribu data pemilih sementara (DPS) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ditemukan ganda dan invalid oleh Tim Teknologi Informasi (TI) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso Salwa - Bachtiar (SABAR).
"Kami menemukan data ganda sebanyak 10.375 pemilih dan data invalid sebanyak 46.241 pemilih, total ada 56.616 pemilih yang ganda dan invalid," kata Ketua Tim Pemenangan "SABAR" KH Hasan Abdul Mu'iz kepada sejumlah wartawan di Bondowoso, Minggu (1/4/2018).
Ia mengemukakan pihaknya akan segera melaporkan temuan DPS ganda dan invalid itu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat sebagai bahan masukan untuk perbaikan data pemilih selanjutnya.
Menurut Hasan, selain mengecek data pemilih sementara yang ditetapkan KPU pada awal Maret 2018, pihaknya juga melakukan pengecekan di lapangan.
"Kami sudah melakukan verifikasi di beberapa desa berbasis data pemilih sementara dari KPU," katanya.
Ia menyampaikan, temuan di lapangan di antaranya Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Keluarga (KK) kurang dari 16 digit, berakhiran angka 0000, nama dan tempat tanggal lahir sama dengan KK yang berbeda, tidak tercatat RT/RW, dan satu identitas yang sama terdaftar dalam tempat pemungutan suara (TPS) yang berbeda.
Sementara Ketua KPU Kabupaten Bondowoso Hairul Anam mengatakan untuk data NIK yang tidak disampaikan secara utuh (empat digit terakhir) itu adalah berdasarkan surat dari Kemendagri dan KPU RI yang berlaku secara nasional, bukan hanya di Kabupaten Bondowoso.
"Kalau kaitannya dengan temuan oleh Tim pasangan Cabup-Cawabup SABAR, kami belum menerima pengaduan, dan bagi masyarakat yang menemukan nama ganda dan invalid bisa langsung menyampaikan ke PPS setempat atau ke KPU," ujarnya. (Antara)
Baca Juga: Arsenal Menang Besar di Emirates Stadium
Berita Terkait
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Sidoarjo Panen Raya Jagung
-
4 Fakta Motor Rusak Gegara Isi Pertalite di Jatim: Pertamina Rilis Hasil Investigasi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati