Suara.com - Sukmawati Soekarnoputri, putri mendiang Presiden pertama RI Soekarno, menjadi sorotan sejumlah pihak karena puisi karyanya dianggap merendahkan lafal azan—seruan untuk mengajak umat Islam melakukan salat berjemaah.
Puisi yang dimaksud berjudul “Ibu Indonesia”. Puisi itu dideklamasikan Sukmawati dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018, yang digelar pada 28 Maret sampai 1 April.
Kapitra Ampera, pengurus Persaudaraan Alumni 212—organisasi eks demonstran anti-Ahok pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarrta 2017—mengungkapkan terdapat bait puisi itu yang membandingkan “suara kidung ibu” dengan azan.
Berikut larik puisi Sukmawati yang membandingkan suara kidung ibu dengan azan:
“Ku tak tahu syariat Islam//Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok//Lebih merdu dari alunan azan mu.“
"Saya sangat menyesalkan isi puisi tersebut. Karena lantunan azan tidak bisa dikomparasikan dengan suara Ibu. Azan itu sakral sebagai seruan umat Muslim untuk salat, tidak ada hubungannya," ujar Kapitra kepada Suara.com, Senin (2/3/2018).
Selain itu, pengacara pentolan FPI Habib Rizieq Shihab ini menuturkan, puisi itu juga mengomparasikan cadar dengan tusuk konde.
Berikut lirik pusi yang membandingkan tusuk konde dengan tabir khas muslimah dan sejumlah perempuan penganut agama tradisi Abrahamik lainnya tersebut:
“Aku tak tahu Syariat Islam//Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah//Lebih cantik dari cadar dirimu.”
Baca Juga: Gerindra Nilai Program OK Oce Belum Bisa Tampung Usia Produktif
Menurut Kapitra, kedua hal tersebut juga tak bisa diperbandingkan.
"Urusan hijab atau bercadar, kan aturan agama Islam, tak bisa disandingkan, apalagi menjadi olok-olok. Kalau sudah pakai cadar, ya bagus, tapi kalau tidak memakai, ya tolong jangan menyinggung," katanya.
Kapitra mengklaim, terdapat dugaan penistaan agama dalam puisi tersebut dan akan menindaklanjutkan persoalanan tersebut.
"Akan ada rencana untuk melayangkan somasi atas dugaan penistaan agama secepatnya,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!
-
4 Kontroversi MBG Versi FSGI: Dari Makanan Mubazir hingga Ancaman Tunjangan Guru
-
Profil Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang Kehilangan Segalanya Usai Viral Cekcok dengan Tetangga
-
Nadiem Makarim Ditahan Kejagung, Pengamat Ungkit Pengadaan Chromebook di LKPP, Begini Katanya!
-
Gelar Rapat Paripurna Khusus, Puan Maharani Paparkan Capaian Kerja DPR Tahun 20242025