Suara.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto menyebut, hingga saat ini belum ditemukan adanya permen yang mengandung narkotika beredar di Indonesia.
"Belum ada saya temukan adanya narkoba permen, kalau ada permen di luar negeri mengandung alkohol ada. Untuk (di Indonesia) yang mengandung narkotika belum saya temukan," kata Eko di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di Jalan MT. Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (3/4/2018).
Eko menambahkan catatan di negara lain juga belum ditemukan adanya laporan yang masuk terkait permen yang mengandung narkotika.
"Saya belum ada konfirmasi masalah ini (terkait permen). Karena biasanya kalau ada konfirmasi ada share dengan Interpol biasa cepat memberikan informasi," ujar Eko.
"Ini kan permen, kami harus buktikan dulu ada kandungan narkoba atau tidak, yang punya alatnya BPOM provinsi. Nanti, mereka yang menguraikan apakah benar permen mengandung narkotika atau tidak," Eko menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, bayi berinisial CSA berusia 3,8 tahun yang terindikasi zat narkotika di Selatpanjang, Meranti, Riau, Sabtu (31/3/2018), membuat heboh warga Selatpanjang. Lantaran CSA memakan sebuah permen bermerk 'Yupi' yang diberikan kakeknya.
Meski begitu, permen tersebut masih belum dapat dikatakan apakah mengandung methapetamine (narkoba) dan masih dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Provinsi Riau.
Eko juga telah mengintruksikan kepada Direktur Narkoba Polda Riau Komisaris Besar Hariono, segera menginformasikan kepada publik kalau BPOM setempat sudah menyelesaikan tes permen tersebut.
Baca Juga: Sampel Urine Bayi CSA Diterbangkan dari Riau ke BNN
Berita Terkait
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Polda Metro Jaya Bongkar Sindikat Narkoba Internasional, 516 Kg Sabu Disita
-
Dari Berantas Narkotika hingga Kemerdekaan Palestina, Ini Poin Penting Kesepakatan Peru-Indonesia
-
CEK FAKTA: Info 100 Ton Narkotika Masuk dari Kapal Pesiar Hanyalah Rekayasa
-
Amnesti Prabowo untuk Napi Narkotika di Rutan Serang, Rizki Kembali Hirup Udara Bebas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK