Suara.com - Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menghadirkan saksi Edi Riyanto dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dengan terdakwa Aditya Anugrah Moha. Edi adalah mantan ajudan dari ibu Aditya, Marlina Moha Siahaan semasa menjadi Bupati Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Edi menangis dalam persidangan tersebut. Edi tak kuasa menahan tangis karena mengingat kebaikan Aditya dan keluarganya. Bahkan, majelis hakim yang mendengar kesaksian Edi juga ikut terharu.
"Beliau itu orangnya baik, bermasyarakat dalam artian sering membantu yang susah. Contohnya, masalah proposal, beliau prioritaskan orang yang sakit, baru kemudian dengan pembangunan masjid," kata Edi sambil menangis saat bersaksi di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Lebih lanjut lelaki yang berprofesi sebagai anggota Brimob tersebut menceritakan pengalamannya ketila bersama dengan keluarga Aditya Moha. Menurutnya, sepeninggalan ayah dari Aditya, segala tanggungan keluarga menjadi tugas Aditya Moha.
"Iya, beliau ini orangnya baik. Begini, saya sudah dari 2003 kenal dengan keluarga beliau, memang bapaknya baik sama orang banyak, sepeninggalan beliau (bapaknya), bapak (Aditya) sudah menjadi tulang punggung keluarga, bukan hanya keluarganya sendiri. Tapi buat adik-adiknya, dan juga ibunya," kata Edi.
"Ketika mereka dan bahkan keluarga besarnya membutuhkan bantuan, selalu saja ke beliau.Jadi, kasihan kalau dihukum lama. Karena di Sulut, tokoh pemuda yang sering bantu-bantu adalah hanya Pak ADM, disana Pak Aditya disebut Pak ADM," lanjut Edi.
Edi pun sempat membandingkan anggota DPR lainnya dari Sulawesi Utara dengan Aditya. Menurutnya, Politikus Golkar tersebut lebih banyak mendengar aspirasi dan membantu masyarakat Sulut.
"Kalau menurut saya, karena saya yang sering bersama beliau, beliau lah lebih banyak yang melayani. Banyak kontribusi ke masyakarat Sulut. Banyak dana-dana dari pusat yang dia usahakan agar masuk di Sulut dan digunakan untuk kebutuhan masyarakat," katanya.
Bahkan katanya, setiap kali menjalani masa reses Aditya selalu mengunjungi asuhan, pondok pesantren.
Baca Juga: Saksi: Sebagai Seorang Anak, Aditya Moha Ingin Menolong Ibunya
"Beliau kasih oleh-oleh, seperti baju, kokoh, buku, dan uang. Dan itu dilakukan beliau setiap kali reses," kata Edi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang