Suara.com - Progres persiapan bidang Sumber Daya Manusia (SDM) MRT Jakarta, masih mengalami beberapa hambatan, salah satunya penggunaan teknologi yang tidak rata antara MRT dan institusi.
Kepala Divisi Railway Operation Mega Tarigan menjelaskan MRT sudah melakukan kerja sama dengan beberapa institusi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun tidak semua institusi dalam negeri memiliki kesiapan yang sama dengan MRT, karena perbedaan penggunaan teknologi.
"Kendalanya karena banyak teknologi yang dipakai di MRT ini teknologi baru, jadi terkadang mitra yang kita ajak kerja sama itu mungkin tidak siap dengan modul-modulnya.Jadi, mereka juga harus mempersiapkan diri," jelasnya saat konferensi pers di Kantor MRT, M.H.Thamrin, Jakarta pada Rabu (18/4/18).
Ia mengatakan akibat ketimpangan tersebut membuat MRT harus bekerja di luar target waktu yang ditentukan.
"Di sini timing control terhadap waktu itu jadi kritikal karena kita harus make sure kalo mitra juga siap gitu. Ketika kita mau kirim orang oh mereka juga udah punya persiapan. Siap dengan tenaga pengajarnyaa siap dengam pendampingnya dengan modul-modul dan bahan ajarnya," katanya panjang lebar.
Selain itu, Mega memaparkan progres tim SDM akan mencapai 100 persen saat mendekati awal pengoperasian MRT secara resmi. Hal itu disebabkan calon-calon karyawan yang tidak bisa mendapatkan sertifikasi secara cepat.
"Kalau sertifikasi tenaga pemeliharaan itu bisa dilakukan sekarang. Nah, untuk temen-temen tenaga operasi tidak bisa dilakukan sekarang. Untuk masinis, proses sertifikasi harus mengikuti peraturan dari Menhub," paparnya.
Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan bagi para calon masinis yang ingin memperoleh sertifikasi harus memiliki pengalaman dalam menjalankan kereta. Hal tersebut menjadi salah satu hambatan bagi tim SDM MRT Jakarta, karena saat ini lintasan MRT masih dalam proses konstruksi.
"Jadi, nanti setelah konstruksi selesai akan ada fase dimana teman-teman ini trial, uji coba operasi praktik menjalankan kereta mrt di lintas mrt. Nanti setelah mereka dapatkan iti barulah bisa mengajukan sertifikasi ke menhub," jelasnya.
Baca Juga: Jamu Bilbao, Gol Telat Ronaldo Selamatkan Muka Real Madrid
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah