Suara.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan, mengatakan, konsep Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi anak.
"Tentunya juga mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskiminasi dan perlakuan salah," kata Netty, dalam Workshop Training of Trainers (ToT) Penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak, di Grand Hotel Lembang, Jalan Raya Lembang No. 272 Lembang, Jabar, Jumat (20/4/18).
Netty menuturkan, sebenarnya konsep SRA sudah lama diterapkan di setiap sekolah, namun yang sudah memasyarakat adalah sekolah ramah anak bersih dan sekolah ramah anak adiwiyata yang berbasis lingkungan. Sekolah ramah anak berbasis bebas kekerasan masih jarang diterapkan, sehingga saat ini mulai disosialisasikan di sekolah-sekolah di Jabar.
Ia menambahkan, komponen dalam pemenuhan Sekolah Ramah Anak sebaiknya ada komitmen dengan kebijakan, pelaksanaan proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak anak, sarana dan prasarana SRA, antisipasi anak dan partisipasi ortu/wali/lembaga masyarakat, dunia usaha, alumni, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Ada beberapa jenis kasus yang terjadi di sekolah, diantaranya kekerasan pada siswa yang dilakukan oleh guru atau kepala sekolah. Tindak kekerasan pada kegiatan sekolah seperti ekstrakulikuler dan tawuran antar pelajar,” tutur Netty.
Melalui workshop ini, Netty berharap dihasilkan poin-poin penanganan dalam penanggulangan kekerasan, sanksi bagi pelaku dan upaya pencegahan kekerasan yang terjadi di sekolah. Hal ini dapat terus diterapkan di sekolah-sekolah, yang nantinya menjadi MoU bagi peserta didik dan tenaga pengajar.
Sebagai guru/wali kelas, kata Netty, tidak seharusnya membeda-bedakan perlakuan terhadap anak didik, tidak memberikan stigma negatif, peka terhadap perubahan kondisi anak didik, mendengarkan setiap informasi yang diberikan dan tidak membeda-bedakan informasi yang diberikan anak didik. Hal-hal inilah yang menjadi resep yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mewujudkan SRA di sekolah masing-masing.
“Dengan melindungi anak dari kekerasan berarti kita sedang menyelamatkan masa depan bangsa,” pungkas Netty.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global