Suara.com - Ben Deri, polisi penjaga perbatasan Israel, hanya divonis 9 bulan penjara setelah terbukti menyiksa dan membunuh Palestina bernama Nadim Nuwara.
Deri menganiaya hingga tewas bocah 16 tahun itu saat berdemonstrasi memprotes “Nakba Day”—hari ketika Israel secara sepihak mendeklarasikan pendirian negara—empat tahun silam.
Selain dihukum ringan, Deri juga hanya diwajibkan membayar 50.000 Shekel sebagai kompensasi kepada keluarga Nadim.
Vonis ringan tersebut, seperti diberitakan Middle East Monitor, Kamis (26/4/2018), sebenarnya sudah diprediksi oleh keluarga Nadim.
“Kalau putra kami yang membunuh Ben Deri, apakah pengadilan mereka akan memperlakukan Nadim sama seperti ini juga?” tutur ayah Nadim.
Nadim dan seorang remaja Palestina lainnya, Mohammed Abu Daher, tewas dalam unjuk rasa damai memprotes Hari Nakba pada 15 Mei 2014, di kota Palestina Beitunia, dekat Ramallah.
Setelah video penembakan itu diketahui publik menunjukkan pasukan pendudukan Israel yang menargetkan remaja, Departemen Luar Negeri AS menyerukan agar insiden itu diselidiki.
Pada bulan Desember 2014, Deri didakwa melakukan pembantaian. Namun, persidangan kasusnya dinilai banyak direkayasa.
Itu setelah pengadilan Israel 50 kali menunda sidang, termasuk pembatalan, serta pemberhentian hakim karena dinilai memunyai hubungan pribadi dengan seorang saksi dari pihak korban.
Baca Juga: Akhirnya, Facebook Berikan Balasan ke Kominfo
Deri sendiri mengakui menembaki dada anak Palestina. Namun, ia mengklaim tak menyadari peluru yang digunakannya adalah amunisi tajam.
Jaksa juga mencatat bahwa Deri "menyatakan tidak menyesal dan tidak bertanggung jawab".
“Saya kehilangan putra saya, dan saya memercayai hukum. Tapi saya terkejut, setelah semua bukti kami sampaikan, keputusan akhir persidangan hanya menyebut Ben Deri lalai. Mungkin dia lalai, tapi hal itu merenggut buah hati kami,” tutur ayah Nadim.
Pengacara Ben Deri diinformasikan bergembira karena vonis ringan tersebut. Namun, mereka tetap mengecam pengadilan karena menilai seorang tentara seharusnya tak diperlakukan seperti itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting