Suara.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan, Kabupaten Cianjur membuat ratusan rumah warga terendam banjir. Jalan penghubung wilayah Cidaun, Cianjur-Ciwidey, Bandung tertutup longsor.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan peristiwa tersebut terjadi akibat meluapnya sungai Cidamar lantaran diguyur hujan deras yang melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Rabu (25/4/2018).
"Lokasi terparah ada di daerah Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun. Tiga rumah rusak, ratusan rumah, tempat ibadah terendam, serta tanggul penahan air sungai Cidamar jebol," katanya, Kamis (26/4/2018).
Meski dampaknya cukup besar, Soliyah memastikan tidak ada korban jiwa atau luka akibat banjir ini. Saat ini tim SAR gabungan bersama warga sekitar masih berada di lokasi untuk membersihkan sisa-sisa banjir.
"Tidak ada korban, jadi ini hanya banjir lintasan saja karena luapan sungai Cidamar. Pukul 18.00 WB kemarin sudah surut, sekarang tinggal bersih-bersih," jelasnya.
Selain banjir, hujan deras juga membuat jalan yang menghubungkan wilayah Naringgul, Cianjur dengan Ciwidey, Bandung putus akibat tertutup tanah longsor. Hingga kini, jalan tersebut belum bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat dari kedua arah.
"Kendaraan yang mengarah Naringgul ditutup di Ciwidey dan sebaliknya harus muter karena tidak ada jalan alternatif, harus lewat jalur lain," paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Dodi Permadi mengaku masih melakukan pendataan terhadap rumah yang terdampak banjir tersebut.
"Untuk banjir, anggota di lapangan masih pendataan jumlah pasti rumah yang terdampak. Kita juga sudah mengirimkan bantuan logistik untuk warga," ujar Dodi.
Baca Juga: Unggah Data Pribadi Konsumen, Restoran Ini Banjir Cacian Warganet
Dodi menambahkan, untuk akses jalan Cianjur-Bandung yang terputus akibat longsornya tebing setinggi 75 meter dengan panjang 100 meter masih dalam penanganan menggunakan alat berat.
"Masih dalam penanganan. Kementerian PUPR juga sudah menerjunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dari jalan. Tapi karena tebalnya tanah tim SAR gabungan kesulitan. Kami harap cepat selesai agar jalur bisa digunakan kembali," ungkapnya. (Rambiga)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!