Suara.com - Sosok fiktif utama dalam film 'Dilan 1990', Dilan turut hadir dalam aksi unjuk rasa buruh May Day 2018 kawasan Istana Merdeka, Selasa (1/5/2018). Dilan dipakai dalam poster yang dibawa oleh puluhan buruh dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).
Dalam aksinya, KIARA membawa beberapa poster unik yang berisikan kritik serta sindiran untuk Presiden Joko Widodo. Kordinator lapangan KIARA, Fauzi mengatakan nelayan-nelayan di Indonesia masih belum sejahtera karena masih ada penindasan.
"Kondisi nelayan masih ada penindasan tapi negara acuh maka kita inisiasi bagaimana sampaikan pesan tersebut dengan cara kreatif yang seharusnya negara perhatikan," kata Fauzi di Patung Kuda, Medan Merdeka Barat pada Selasa (1/5/2018).
Salah satu poster unik KIARA ialah poster Dilan dengan Milea, tokoh fiktif dalam 'Film Dilan 1990' yang sempat booming beberapa bulan lalu. Dalam poster itu bertuliskan "Maaf dek abang belum bisa nikahin kamu. Gaji abang masih rendah".
"Poster Dilan buruh tidak bisa melamar dalam waktu dekat. Karena upah belum layak," kata Fauzi.
Selain poster bergambarkan Dilan, adapun poster KIARA yang menggambarkan seorang anak dengan tulisan "Pak atas nggak mau sepeda, saya maunya pekerja perikanan dilindungi".
Poster tersebut menyampaikan kritik KIARA kepada Jokowi yang sering membagikan sepeda. Tapi Jokowi dikritik tidak peduli dengan nasib anak-anak nelayan.
Hingga kini ratusan buruh dari berbagai serikat buruh masih silih berganti menyampaikan orasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. Dalam aksinya tahun ini mereka masih menuntut pemerintah untuk menghapus outsourcing serta kenaikan upah layak buruh.
Baca Juga: Yusril dan Presiden PKS Hadir di Deklarasi Buruh Dukung Prabowo
Berita Terkait
-
Mengais Rezeki di May Day, PKL Padati Trotoar Depan Kantor Anies
-
Yusril dan Presiden PKS Hadir di Deklarasi Buruh Dukung Prabowo
-
Deklarasi Prabowo, Buruh KSPI Mulai Berdatangan ke Istora
-
Tritura Plus, Tuntutan Versi Buruh Pendukung Prabowo Jadi Capres
-
Barisan TNI AD Cantik Turut Mengamankan May Day 2018
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'