Suara.com - Kepolisian Resor Boyolali terus meningkatkan operasi penyakit masyarakat di wilayahnya menjelang bulan Ramadan. Terakhir, Polres Boyolali menangkap lima pedagang minuman keras oplosan bersama barang buktinya.
Polres Boyolali sudah lama melakukan razia penyakit masyarakat. "Tetapi medekati Ramadan ini ini lebih ditingkatkan dengan tujuan saat umat Islam menjalankan ibadah puasa merasa nyaman dan aman," kata Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi, di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).
Kapolres mengatakan selama ini, operasi penyakit masyarakat tersebut menyasar kepada penjual menuman keras yang memabukan di tempat-tempat hiburan malam wilayah Boyolali.
"Kami selama sepekan terakhir ini, berhasil mengamankan ratusan liter minuman keras oplosan jenis ciu siap jual dari lima pedagang di beberapa titik di Boyolali," kata Kapolres.
Menurut dia, kelima pedagang setelah diperiksa oleh petugas, langsung proses hukum tindak pidana ringan (Tipiring) dengan disidangkan di Pengadilan Negeri Boyolali. Pedagang minuman keras dikenakan denda yang bervariasi.
"Pedagang minuman keras dijerat Tipiring agar memberikan efek jera. Penindakan tegas itu sebagai syok terapi bagi para pedagang miras," katanya.
Selain itu, lanjut Kapolres, kegiatan operasi minuman keras mengantisipasi dalam menyikapi peristiwa jatuhnya banyak korban jiwa akibat menenggak minuman keras oplosan yang memabukan itu, di sejumlah daerah.
"Kami dalam razia minuman keras oplosan terus digiatkan dengan menyisir seluruh wilayah hukum Polres Boyolali," katanya.
Kendati demikin, pihaknya mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan masing-masing. Apabila menemukan adan pelanggaran penyakit masyarakat, warga diharapkan segera melaporkan ke polisi terdekat. Polisi akan menindaklanjuti laporan masyarakat itu, sesuai hukum yang berlaku. (Antara)
Berita Terkait
-
Miris! Ibu Muda Nekat Telan 20 Obat dan Miras, Akui Dapat Tantangan dengan Imbalan Rp20 Ribu
-
Tarif Trump, Daging Babi dan Miras AS Akan Banjiri Indonesia?
-
6 Kekejian Guru Ngaji 4 Bocah Dirantai di Boyolali: Dibiarkan Kelaparan, Dijadikan Budak
-
4 Bocah Dirantai di Boyolali dan Dibiarkan Kelaparan, Pelakunya Ternyata Guru Ngaji
-
Pesta Miras Oplosan Tewaskan 2 Napi, Legislator Demokrat Desak Kalapas Bukittinggi Dicopot!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati