Suara.com - Korban tragedi pembagian sembako di Monas Rizky Saputra (10) merupakan anak berkebutuhan khusus. Meskipun begitu, Rizky dikenal sebagai anak yang cerdas oleh para kerabatnya.
Tika, salah satu kerabat Rizky menceritakan Rizky mampu berkomunikasi melalui isyarat. Namun, Rizky tidak mampu berdiri terlalu lama.
"Dia down syndrome, ngomongnya pake bahasa isyarat. Kalau lapar dia megang perut, kalau haus kadang dia bisa ngomong 'aus' 'aus' gitu, pinter anaknya," kata Tika di kediaman Rizky, Jalan Budi Mulia Utara 1 RT 12 RW 13 No. 9 Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Tika menjelaskan Rizky bersekolah di SLB Dian Grahita, Kemayoran atas rekomendasi dari RT/RW setempat.
"Sekolah di situ di Dian Grahita dapet rekomendasi dari RT RW sini. Kita mah nggak mampu kalau biayai di sekolah begitu," katanya.
Lebih lanjut, Tika menceritakan semasa hidupnya Rizky diasuh oleh Ibunya, Komariyah di kontrakan kecil daerah Pademangan Barat. Diketahui sehari-harinya Komariyah hanya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga.
"Ibu kan tiap hari kerjaannya cuman diem di rumah nganter jemput Rizky sekolah. Sekalinya dikasih kupon ya seneng kali ya bisa jalan-jalan," katanya.
Untuk diketahui, dua bocah tewas saat pembagian sembako dalam acara bertajuk 'Untukmu Indonesia Berkarya Dalam Harmoni', yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia di Monas, Jakarta, Sabtu (28/4) akhir pekan lalu.
Menurut informasi dari Ibu salah satu korban, Rizky Saputra (10) terinjak-injak saat ikut antri untuk menukarkan kupon makanan. Pada saat kejadian, terjadi aksi dorong-dorongan. Rizky yang digendong oleh Ibunya terjatuh dan terinjak-injak hingga mengalami kejang-kejang.
Baca Juga: Sembako Maut Monas, KPAI: Kalau Mau Sedekah Datangi Rumah Warga
Akhirnya Rizky di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan namun nyawa Rizky tidak dapat tertolong.
Saat ini Komariyah mengaku masih mengalami shock berat pasca meninggalnya korban. Keluarga berharap pihak berwenang dapat segera mengusut pihak panitia yang mengadakan acara.
Berita Terkait
-
Sembako Maut Monas, KPAI: Kalau Mau Sedekah Datangi Rumah Warga
-
Sembako Maut Monas, Rizky Mengeluh Lapar Sebelum Tewas Terinjak
-
Selidiki 2 Bocah Tewas di Monas, Kapolda Metro Bentuk Tim Khusus
-
Panitia Sembako Maut Hanya Berikan Santunan, Keluarga Tak Terima
-
Kisah Mahesa dan Rizki, Bocah yang Tewas saat Pembagian Sembako
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru