Demonstran kemudian berjalan menuju Pertigaan UIN yang berjarak sekitar 200 meter dari titik kumpul. Unjuk rasa berjalan tertib, dengan orasi sekitar satu jam. Sementara, orang-orang bersebo yang identitasnya tak diketahui para demonstran ini berkumpul di dua titik, sebelah timur dan di dekat pos polisi.
“Awalnya orang yang memakai penutup muka itu melempar bom asap ke pos polisi, terus dari barat ada tembakan peringatan. Nah di situlah mulai muncul perusakan pos polisi dengan melempar (bom) molotov,” kata dia.
Kerusuhan pecah. Demonstran kocar-kacir. Ada yang ditangkap di Pertigaan UIN, ada pula yang diciduk di kampus.
“[Orang-orang berpenutup muka] Semuanya lari ke arah selatan, berhasil lolos semua. Sepertinya sudah terlatih,” kata dia.
Kapolda DIY Brigjen Pol. Ahmad Dofiri mengatakan sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Masing-masing berinisial MC, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga asal NTT; MI, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga asal Kalimantan Barat; dan AM, mahasiswa Sanata Dharma asal Bandung. Ketiga tersangka ini merupakan bagian dari 69 orang yang ditangkap setelah demonstrasi itu.
Diburu Polisi
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol. Hadi Utomo mengakui penetapan tersangka memang cepat karena penyidik mengantongi bukti yang sudah cukup lengkap.
Ketiga mahasiswa itu dijerat Pasal 160,170, dan 406 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun. Polisi juga menyita 55 botol molotov, empat mercon, empat plastik berisi solar bahan bakar molotov, batu, pentungan kayu dan besi, cat semprot, serta sejumlah spanduk, sebagai barang bukti.
Hadi mengatakan jajarannya akan mengejar orang-orang berpenutup kepala yang kabur.
Baca Juga: Ancam Bunuh Sultan HB X Yogyakarta, Polisi Buru Pelaku
“Kami punya data video rekaman, ada yang pakai sebo. Kami ultimatum jika tidak menyerahkan diri, akan kami kejar dan tindak tegas. Ada 10 orang yang sudah kami tandai.”
Polisi juga menengarai bom molotov sudah dipersiapkan pengunjuk rasa sejak awal.
“Ada tempat mereka buat molotov, siapa pembuatnya, siapa yang membawa ke TKP, siapa yang mendanai. Tetapi ini masuk materi penyidikan. Tidak bisa saya sampaikan, masih didalami,” kata dia.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto menambahkan selain tiga orang yang ditangkap karena dugaan perusakan pos polisi, ada juga satu orang yang diringkus karena positif menggunakan narkoba.
Berita Terkait
-
Polisi Merampok Uang Rp50 Juta di Pom Bensin saat Sedang Ramai
-
Ancam Bunuh Sultan HB X Yogyakarta, Polisi Buru Pelaku
-
Diancam Dibunuh, Sultan HB X Yogyakarta Beri Jawaban Mengejutkan
-
Pasca Rusuh Demo Buruh Yogyakarta Ada Coretan " Bunuh Sultan "
-
Ini Sosok Mantan Santri Pembakar Al Quran di Pesantren Yogyakarta
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan