Suara.com - Seorang anggota polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota, Brigadir ESS merampok Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Ciceri, Kota Serang, Senin (30/4/2018) dini hari lalu sekira pukul 01.00 WIB. Dia sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Brigadir ESS masih menjalani pemeriksaan intensif. Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin mengatakan perampokan itu dilakukan dengan tak lazim, yaitu merampok di tempat terbuka dalam kondisi ramai.
“Saat ini masih menjalani pemeriksaan psikologi di Polda Banten,” kata Komarudin di Mapolres Serang Kota, Rabu (2/5/2018).
ESS sudah menjadi polisi selama 15 tahun. Diduga dia merampok karena gangguan mental.
“Berdasarkan pengalaman juga hasil pemeriksaan tersangka karena di antara uang yang dibawa pelaku ada beberapa kupon bensin. Itu sempat dibuang di jalan tol sepanjang Serang Timur sampai Serang Barat,” kata Kapolres.
Penyidik menemukan beberapa kejanggalan ketika melakukan pemeriksaan tersangka. Uang yang hanya Rp50 juta pada tersangka ditulis Rp100 juta pada empat bundel.
“Ini yang kami sebut bahwa kejahatan yang dilakukan tersangka ini tidak lazim selain melancarkan aksi di tempat yang masih ramai tanpa senjata api,” kata Kapolres.
Pada saat melakukan aksinya, ESS sempat meminta petugas keamanan di SPBU untuk menunjukkan lokasi kantor pengelola SPBU. Pada saat itu, petugas sekuriti langsung membawa ESS menemui korban.
Di dalam ruangan, ESS langsung mencekik korban dan mengancam dengan pecahan botol yang ada di ruangan tersebut.
Baca Juga: Demi Cinta, Taufik Rampok Puluhan Coklat untuk Pacarnya
Setelah melancarkan aksinya, uang Rp50 juta dibawa kabur oleh pelaku. Sementara Rp55 juta tertinggal di kursi kantor dan sisanya voucher BBM.
“Hasil audit kerugian sementara, polisi juga menemukan kejanggalan karena uang tidak semua ada di tersangka,” kata dia.
Tidak menunggu waktu yang lama, petugas Polres Serang Kota langsung mengamankan tersangka di kediaman orangtuanya di kawasan Ciceri, Kota Serang. Tersangka juga pernah terlibat pencurian ponsel beberapa tahun lalu dan dihukum penjara.
Saat bertugas di Polres Lebak pernah dikenai sanksi indisipliner karena tidak masuk kantor dan tidak melakukan tugas pengamanan. Akibat aksinya ESS dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman Bantennews.co.id yang merupakan media jaringan Suara.com di daerah.
Berita Terkait
-
Ikut Demo Buruh di Jakarta, Parkir Motor dan Mobil di Sini
-
Viral! Polisi Berpakaian Preman Bersenjata Api Keroyok Satpam
-
Begini Nasib San San Setelah Dirampok dan Disekap Sopir GrabCar
-
Perampok San San Sopir GrabCar Palsu, Pinjam Mobil Ayah Tiri
-
Habis Kencan dengan Pacar, Ibu Ini Kaget Baca Chat Anak Gadisnya
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren