Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon menyebut pidato tentang bisnis kalajengking Presiden Joko Widodo menyedihkan. Terlebih Jokowi membandingkan dengan komoditas lain yang selama ini dinilai menguntungkan bagi negara.
Fadli pun membandingkan pernyataan itu seperti sistem pembuangan sampah. Fadli meminta Jokowi beternak kalajengking lebih dulu, agar memberikan contoh kepada masyarakat.
"Saya pikir pernyataan presiden ini sangat menyedihkan. Pernyataan ini seperti garbage in garbage out. Kalau masuk sampah, keluar sampah," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Fadli menuding pernyataan Jokowi kurang bertanggungjawab. Sebab selama ini Indonesia menggenjot infrastruktur dan memetakan investasi menguntungkan.
"Kenapa nggak dari awal saja orang disuruh beternak kalajengking?" tutur Fadli.
Dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Senin (30/4/2018) lalu, Jokowi berpidato serius tentang arah pembangunan nasional. Tiba-tiba dalam pidato itu, Jokowi bercerita tentang zat-zat tak terduga berharga mahal di pasaran. Salah satunya racun kalajengking.
Jokowi sebut harga seliter racun kalajengking jutaan dolar AS. Jokowi pun mengatakan komoditas racun kalajengking mengalahkan emas. Sehingga Jokowi menyebut berbinis tersebut membuat masyarakat cepat kaya.
Berita Terkait
-
Setelah Bergaya Chopper, Jokowi Tampil Beda Berjaket Asian Games
-
PKS Masih Tunggu Respon Jokowi soal Rekaman Telepon Rini - Sofyan
-
Intip Potret Memesona Shafa Sabila, Putri Fadli Zon
-
Tuntutan Pegawai Honorer Jadi PNS, Menaker Lempar ke Menpan RB
-
Fadli Zon Ungkap Data Kondisi Buruh di Era Jokowi Memburuk
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu