Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera masih tunggu respon Presiden Joko Widodo terkait potongan percakapan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basyir yang beredar sejak, Jumat (27/4/2018). PKS anggap itu kasus serius.
"Kami ingin tahu respon presiden seperti apa. Karena ini kan terkait dengan masalah strategis yah, isu-isu besar. Tentu harusnya presiden juga merespons supaya jangan sampai nanti dianggap presiden tidak mau tahu dengan persoalan yang ada," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Handi Risza di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Sejak rekaman suara tersebut beredar, hingga saat ini tak ada respon sedikitpun dari Jokowi. PKS menyayangkan sikap Presiden yang dinilai selalu 'tutup mata' jika persoalan yang ada terkait dengan Rini.
"Kita sesalkan kenapa kalau dengan Bu Rini ini, Presiden tak mau lakukan apa-apa gitu, artinya tutup mata dan telinga saja. Jadi kesannya terlihat seperti itu," ujar Handi.
Handi mengatakan ini bukanlah kali pertama Rini menjadi pembicaraan yang menimbulkan kontroversi.
"Sebelumnya kan telah banyak kasus-kasus, bukan kasus lah, tapi berupa kebijakan-kebijakan Menteri BUMN yang menurut kita sangat merugikan publik, atau merugikan kepentingan orang banyak," tutur Handi.
Handi bahkan mengungkit Rini belum diberikan izin untuk rapat bersama DPR.
"Karena dulu salah satu rekomendasi pansus Angket Pelindo II, supaya dia diberhentikan. Nah tapi Presiden tak menanggapi yah. Sampai hari ini DPR belum mau terima. Itu kan menunjukan yah ada masalah kan. Tapi presiden sampai saat ini tidak bergeming dan menunjukan sikapnya," kata Handi.
Baca Juga: Jokowi Harus Selamatkan Pertamina dari Kekeliruan Rini Soemarno
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar