Suara.com - Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, pengkhotbah yang tengah naik daun, menggegerkan media sosial karena memberikan hukum haram untuk memilih Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2019.
Pernyataan Sugi Nur tersebut viral, setelah video ceramahnya di masjid Kota Surakarta, Jawa Tengah, diunggah ke laman berbagi video YouTube, Selasa (1/5/2018).
Berikut penggalan-penggalan ceramah Sugi Nur yang dianggap kontroversial oleh warganet.
”Kalau menurut Gus Nur siapa presidennya? Saya tidak mau menyebut nama, dan saya harus netral dalam masalah itu, silakan kalau antum.”
”Saya tidak memilih Prabowo. Tidak dukung Prabowo, Tidak siapa-siapa, itu urusan pribadiku sama Allah.”
”Cuma saya mengasih wacana, haram hukumnya milih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus, haram? kata Saya! Dalilnya mana Gus? Qola Gus Nur. Kok repot, begitu, selesai."
Dalam video khotbah yang disebar akun Munjiat Channel tersebut, Sugi Nur juga menuturkan jemaahnya yang memilih Jokowi ketika pemilu agar keluar dari masjid.
”Jadi apa ini kira-kira, ganti presiden? Ini di dalam masjid ini ganti presiden apa? Siapa yang milih Jokowi di dalam masjid ini angkat tangan? Siapa yang pilih Jokowi keluar dari masjid ini,” tuturnya.
Warganet membanjiri kolom komentar video tersebut dengan penilaian negatif. Menurut mereka, pemuka agama seharusnya memberikan ceramah yang ”menenangkan”.
Baca Juga: Di Hotel Dharmawangsa, Sandiaga Uno Goda Janda Prabowo Subianto
”Seharus ulama itu membawa kedamaian bukan membawa kebencian,” tulis Anni Mentaya, Rabu (2/5/2018).
Sementara akun Subiyanto 2016 mengatakan, ”Kalau ada ceramah yang tidak baik, sebaiknya tidak usah diikuti atau dipatuhi.”
Sedangkan akun Lukman Hakim menilai, ceramah itu justru berisi fitnah. ”Ustad kok kerjanya fitnah, tolong jangan memprovokasi. Berilah ceramah yang adem.”
Hingga berita ini diunggah, Kamis (3/5), video itu telah disaksikan 32.279 warganet, dan dikomentari sedikitnya 742 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?