Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk terus menyelidiki praktik-praktik korupsi, terutama praktik percaloan dana anggaran di Kementerian Keuangan.
Permintaan itu menyusul ditangkapnya satu pegawai di Kemenkeu bernama Yaya Purnomo oleh KPK, Jumat (4/5) pekan lalu. Yaya ditangkap karena menjadi calo dana anggaran proyek-proyek di daerah yang dibiayai APBN.
Yaya adalah Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan, Kemenkeu.
“Kami minta diselidiki lebih lanjut, apakah ini satu orang atau ini sudah tersistematis,” kata Ani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Menurut Ani, apabila dalam penyelidikan ditemukan ada oknum lain yang terlibat, pihaknya juga akan tegas menindak.
“Kalau tersistematis, siapa-siapa saja yang terlibat di Kemenkeu, kami akan melakukan tindakan tegas dan mendukung penuh KPK,” ujarnya.
Ani berharap, aparatur sipil negara di lingkungan Kemenkeu tetap memunyai komitmen tinggi terhadap profesionalitas dan integritas.
"Saya mendukung KPK untuk melakukan pembersihan. Kalau dari sisi tata kelola, saya selalu menekankan bahwa Kemenkeu mengelola keuangan negara dengan prinsip tata kelola dan tidak korupsi," katanya.
Baca Juga: Celananya Dikencingi, Ayah Kandung Aniaya Balita sampai Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum