Suara.com - Penangkapan terhadap dua gadis yang akan menyerang Mako Brimob membuat warga Desa Jambon, Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kaget. Salah satu perempuan yang ditangkap di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, adalah warga setempat, Dita Siska Millenia.
Kepala Desa Jambon, Kecamatan Gemawang Wardoyo di Temanggung, Minggu, membenarkan bahwa Dita adalah warga RT 09/RW 03, Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung.
Seperti diketahui polisi mengamankan terduga teroris perempuan atas nama Dita Siska Millenia dan Siska Nur Azizah yang sedang menyusun strategi penyerangan saat kericuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Wardoyo menuturkan pada Sabtu (12/5) malam diberitahu petugas polisi bahwa Dita ditangkap di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kami selaku kepala desa dan warga keget dengan penangkapan tersebut, kami tidak mengira karena selama ini dia biasa-biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," katanya seperti dilansir Antara.
Ia menuturkan setelah lulus dari SD Jambon, Dita melanjutkan ke salah satu SMP di Malebo, Kecamatan Kandangan dan terakhir mondok di sebuah pondok pesantren di Patean Kendal.
Ia mengatakan Dita anak nomor dua dari pasangan Suwal dan Ari Suprapti yang sehari-hari hidup dari bertani.
Orang tua Dita, Suwal juga mengaku kaget dengan penangkapan putrinya tersebut.
Ia mengatakan Dita setelah lulus dari SMP di Malebo kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren di Patean Kendal.
"Selama di pondok pesantren dia pulang ke rumah setiap dua bulan sekali, tetapi juga pernah sampai enam bulan baru pulang. Kabar terakhir dia praktik mengajar di sebuah pondok pesantren di Majenang, Cilacap," katanya.
Ia mengatakan setiap pulang ke rumah tidak pernah cerita apa-apa atau hal-hal yang mencurigakan.
"Sekitar lima hari lalu dia memberi kabar lewat SMS ingin pulang, tetapi ternyata ada kabar penangkapan tersebut," katanya.
Berita Terkait
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Prediksi 6 Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini, Selasa 2 September 2025
-
Pasar Senen Bangkit! Aktivitas Kembali Normal Pasca Kerusuhan Mako Brimob
-
Fakta di Balik Pengakuan Viral Provokator Serang Mako Brimob: Catut Nama Anak TNI Agar Lolos
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe