Suara.com - Ledakan bom yang terjadi di tiga geraja Surabaya mengakibatkan 11 korban jiwa. Kejadian ini membuat beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencoba untuk mengawal geraja yang sedang melakukan ibadah.
Salah satunya Gereja yakni Santa Lidwina Bedog yang berada di Kecamatan Gamping, Sleman. Walaupun tadi pagi jamaah terlihat masih khidmat mengkuti misa hingga usai.
Seperti diketahui sebelumnya, gereja Santa Lidwina pernah diserang seorang dengan menggunakan senjata tajam. Aksi itu dilakukan di dalam gereja saat jamaah melakukan ibadah misa, Minggu (11/2/2018).
Suliono mengobrak-abrik gereja dengan merusak patung Yesus. Akibatnya, tiga ummat, satu orang romo, dan satu orang polisi mengalami luka sabetan pedang itu. Suliono berhasil dilumpuhkan saat polisi menembakan dua peluru ke kakinya.
Untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan, pihak Kepolisian sektor Gamping (Polsek) bertemu dengan salah satu pengurus gereja. Mereka membicarkan masalah keamanan yang perlu diperhatikan secara serius di wilayahnya.
Kapolsek Gamping Herwinadi sudah berkoodinasi dengan anggotanya untuk dapat mengamankan gereja yang ada di Gamping. Mereka akan mencoba melakukan pengawasan intens setelah kejadian ledakan bom yang terjadi di Surabaya.
“Kami berusaha mengamankan, ada juga dari pamswakarsa pengamanan dari pihak gereja,” kata Herwinadi saat ditemui yang kala itu berada di depan gereja Santa Lidwinan.
Ia menambahkan ada delapan gereja yang akan menjadi prioritas pengamanan khusus, ia tidak ingin mengulangi lagi peristiwa penyerangan yang pernah terjadi di Santa Lidwina.
“Karena saya membawahi se-Gamping, semua gereja yang ada di gamping ini menjadi perhatian untuk meningatkan keamanan setiap ada kegiatan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nizar Ali selaku Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DIY. Ia akan mencoba melakukan pengamanan gereja yang ada di DIY dengan melibatkan Ansor dan Banser. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan mengawal umat kristiani dalam beribadah di gereja masing-masing. Ia tidak ingin ada umat kristiani menjadi korban lagi akibat tindakan keji teroris.
“Seperti biasa yang akan dilakukan Ansor dan Banser Jogja mereka akan ikut menjaga, mengawal umat kristiani di gereja,” kata Nizar Ali. (Somad)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!