Suara.com - Pasca terjadinya ledakan bom yang menewaskan 10 orang di Surabaya, Jawa Timur, Polres Bogor meningkatkan keamanan di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi siaga I.
Kapolres Bogor AKBP Andi Mochamad Dicky mengatakan peningkatan keamanan tersebut akan dilakukan di tempat-tempat ibadah, objek vital serta tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat.
"Untuk objek vital, gereja, tempat ibadah dan tempat keramaian lainnya kami akan lakukan penebalan pengamanan dan patroli," katanya, usai Mapolres Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018).
Apel konsolidasi siaga I ini pun dilaksanakan secara serentak oleh 31 Polsek-Polsek yang berada di wilayah hukum Polres Bogor dengan melibatkan sebanyak 964 personel bersenjata lengkap.
Dicky mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak takut dan bersatu melawan aksi terorisme. Ia juga berpesan jika ditemukan aktivitas atau orang yang mencurigakan segera melapor ke kepolisian terdekat.
"Bahwa teror adalah perbuatan yang dilarang seluruh agama dan musuh bersama. Mari rapatkan barisan untuk melawan terorisme. Bila ada orang-orang yang dicurigai segera melapor ke kami," tutupnya.
Seperti diketahui, aksi teror bom terjadi di tiga gereja yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Ketiga gereja tersebut yaitu Santa Maria Tak Bercelah, GKI Jalan Diponegoro, GPPS Jalan Arjuno, Surabaya.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 41orang lainnya mengalami luka-luka termasuk anggota Polri. Para korban sudah dibawa ke RSUD Dr.Soetomo, Surabaya. (Rambiga)
Berita Terkait
-
Jokowi: Tindakan Terorisme Kali Ini Sungguh Biadab
-
Ledakan Bom Gereja Surabaya, Anies: Jakarta Aman Terkendali
-
Jokowi ke 3 Lokasi Ledakan Bom Gereja Surabaya, Begini Suasananya
-
Saat Bom Gereja Meledak, Densus 88 Tangkap Teroris di Bekasi
-
Bom Gereja Surabaya, Polisi Bersiaga di Ratusan Gereja di Tangsel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO