Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan kepada seluruh masyarakat agar tidak menyebarkan berita-berita hoaks terkait dengan aksi terorisme. Moeldoko menjelaskan penyebaran berita hoaks tersebut malah akan memperkeruh situasi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat ditemui di Menara 165, Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018). Hoax menimbulkan kegaduhan.
"Saya juga ingin menyampaikan bahwa kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan hoaks, isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena justru akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu," jelas Moeldoko.
Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak mengembangkan berita-berita bohong soal peristiwa terorisme di beberapa gereja di Surabaya.
Ia pun mengancam bagi siapapun pihak yang menimbulkan situasi tidak baik dengan menyebarkan berita-berita hoaks.
"Jangan timbulkan situasi yang tidak baik, tapi kalau nyata siapapun yg melakukan pelanggaran atas sebuah berita yang menciptakan situasi tidak baik, maka aparat tidak segan-segan menindak," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Didepan Pemuka Agama, Presiden Ceritakan Kondisi Anak Korban Bom
-
Dua Hal yang Jadi Perdebatan di Revisi UU Terorisme
-
Pelibatan Anak dalam Aksi Terorisme Bertentangan dengan UU
-
Bom Meledak, Moeldoko Evaluasi Prosedur Keamanan Polres Surabaya
-
Teror Bom, Polisi Dibantu TNI Akan Beroperasi dalam Skala Besar
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap