Suara.com - Garda 212—kelompok eks demonstran anti-Ahok pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017—menegaskan para teroris tak bisa disalahkan dalam kasus-kasus aksi kerusuhan maupun bom bunuh diri yang melanda Tanah Air dalam beberapa hari terakhir.
Sebab, perwakilan Garda 212, Ansufri Idrus Sambo, mencurigai aksi teroris beberapa waktu terakhir, merupakan pengalihan isu atas maraknya gerakan #2019 Ganti Presiden.
Sambo menegaskan tak boleh para teroris disalahkan atas kasus-kasus tersebut. Sebab, hingga kekinian tidak jelas siapa yang dimaksud dengan teroris itu sendiri.
"Diarahkan kepada siapa kalimat teroris itu? Ini saya kira pedang bermata dua. Satu sisi untuk menghantam umat Islam, satu sisi untuk pengalihan isu #2019 Ganti Presiden," ujar Sambo dalam dialog kebangsaan #2019GantiPresiden di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (14/5/ 2018).
"Saya yakin, peristiwa-peristiwa yang belakangan terjadi apakah di Mako Brimob, di Surabaya, ini saya curiga adalah pengalihan-pengalihan isu saja," tambah Sambo.
Menurut dia, gerakan #2019 Ganti Presiden telah menjamur di semua daerah Indonesia. Gerakan ini kemudian mendatangkan ketakutan bagi bakal calon presiden petahana, yakni Presiden Joko Widodo.
Sebab itulah, pengalihan isu dengan berbagai cara dilakukan. Termasuk dengan isu terorisme.
"Kenapa pengalihan isu? Saya katakan karena gelombang tagar 2019 ganti presiden itu gelombangnya sudah begitu besar, sehingga yang katanya tadi tidak takut, ternyata takut juga. Buktinya car free day dilarang tuh," kata Sambo.
Untuk diketahui, rentetan aksi teroristik beberapa waktu terakhir berawal dari kerusuhan di dalam Rumah Tahanan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).
Baca Juga: Jam Kerja PNS Jakarta Didiskon di Ramadan, Sandiaga: Enak Banget
Kerusuhan yang dikobarkan narapidana teroris tersebut menyebabkan 5 anggota polisi tewas.
Setelahnya, Minggu (13/5), tiga gereja di Surabaya, Jatim, dibom. Pada hari yang sama, persisnya Minggu malam, bom juga meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Sementara Senin pagi, bom juga diledakkan pelaku teroristik di gerbang Mapolrestabes Surabaya.
Berita Terkait
-
Ledakkan Gereja dan Polres Surabaya, Teroris Pakai Bom Ibu Setan
-
Pernikahan Pasutri Bom Bunuh Diri Surabaya Tak Direstui Orang Tua
-
Balas Dendam, Motif 2 Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya
-
Korban Tewas Bom 3 Gereja Surabaya Bertambah Jadi 18 Orang
-
Garda 212: Isu Aksi Teroris Pengalihan Isu 2019 Ganti Presiden
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor