Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengaku telah memerintahkan seluruh rektor perguruan tinggi di Indonesia untuk mengecek dosen-dosen yang terlibat radikalisme.
"Saya langsung perintahkan kepada rektor seperti semua dosen yang terlibat dalam radikalisme dan teroris dan intoleran harus bisa dicegah. Jangan sampai ini berkembang terus," ungkapnya di Gedung Kemenristek, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
Dalam kasus penangkapan dosen yang menjadi konsultan terduga teroris di Palembang, Sumatera Selatan, Nasir mengaku belum mengetahui informasi tersebut meski dirinya baru saja pulang dari kunjungannya ke kota Palembang, Sumatera Selatan.
Namun ia menyampaikan, jika memang ada dosen yang terbukti terlibat radikalisme maka sudah ada sanksi yang dipersiapkan.
”Jelas ada. Sanksi pertama peringatan keras. Jabatan dan pangkat,"ujarnya.
Kedua, lanjut dia adalah yang terkait dengan aturan apa yang ada di Pegawai Negarai Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) itu ada tahapannya. “Seperti sangsi peringatan keras, turun pangkat terus dikeluarkan itu tergantung permasalahannya,” tutupnya.
Kampus Tak Boleh Jadi Pusat Radikalisme dan Intoleransi
Disaat yang sama, Mohamad Nasir menyampaikan pesan kepada seluruh rektor di Indonesia terkait kegiatan-kegiatan dalam menghadapi Ramadan.
"Dalam Ramadan ini saya pengen kampus betul-betul menjadi rujukan untuk perdamaian," ujarnya.
Ia mengatakan jika kampus harus menjadi pusat ilmu pengetahuan. Selain itu, kampus juga jangan sampai menjadi pusat penyebaran radikalisme dan intoleransi .
Selain itu ia meminta dalam bulan Ramadan ini penceramah memberikan ceramah yang dapat membawa kedamaian dan memberikan penceramah yang bisa memberikan keterangan pada seluruh warga yang ada dikampus masing-masing.
" Apabila terjadi intoleransi, baik dari dosen maupun mahasiswa segera dilakukan peringatan dan segera di tindak,"tuturnya. (Lili Handayani)
Berita Terkait
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Situasi Memanas! Prabowo Perintahkan Tindak Tegas: Makar dan Terorisme Jadi Sorotan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!