Suara.com - Tradisi Jawa berupa nyadran atau ziarah kubur menyambut bulan Ramadan masih dilakukan warga pesisir Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah.
Meski makam kampung mereka yang berada di RT5/RW16 terendam oleh air pasang laut, mereka masih khusyuk berdoa bersanding dengan ombak laut yang menggenang.
Rabu, (16/5/2018), seusai lepas Asar, Suara.com menyambangi area pemakaman itu. Warga baik dari kalangan tua, muda, dan anak-anak, berduyun-duyun berjalan kaki menuju pemakaman.
Akses satu-satunya jalanan paving yang tadinya permanen juga sudah terabrasi oleh air laut.
Alhasil, warga berjalan layaknya menyeberang pantai. Padahal, pakaian yang mereka kenakan kebanyakkan baju muslimah dan koko serta sarung.
Berbasahan tak masalah asal bisa sampai makam yang berjarak 500 meteran dari bibir jalan yang aman.
Sesampai di pemakaman, tak sedikit warga harus bersusah mencari makam sanak famili yang dituju, menyusuri genangan air laut selutut bahkan lebih.
Beruntung, bagi makam yang telah diberi tembok menjadi penanda meski hanya muncul terlihat batu nisan.
Baca Juga: Sedekah di Baznas Kini Bisa Pakai Teknologi QR Code
Khusyuk, ditemani temaram matahari yang tenggelam, nyadran dimulai. Para peziarah ada yang duduk di batuan karang, kayu, bahkan berdiri malafalkan doa, kebanyakan bermodal buku saku Surat Yasin untuk dibacakan.
Tak ketinggalan bunga mawar merah untuk ditebar dimakam meski tetap jatuhnya di atas air.
"Sudah tiga tahun terendam, kalau sore memang pasti terendam. Ini makam anak saya, sudah ditembok tapi masih terendam," kata salah satu peziarah, Sutiah (50).
Sebagai warga asli Tanjung Mas, Sutiah betul-betul paham area pemakaman itu dulu rimbun oleh pepohonan.
Untuk tetap bisa mengenali makam sanak familinya, dia rutin setiap Kamis malam dan Jumat mendatangi makam.
"Kalau tidak didatangi, nanti susah carinya, sekalian merawat karena banyak sampah yang terbawa air laut masuk makam," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan