Suara.com - Subdit 3 Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan uang palsu.
Adapun dua tersangka yang berhasil diamankan yakni Indra Jaya dan Hendrik Sikku yang ditangkap di Royal Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/5/2018).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan, awal kejadian ketika dua tersangka bertemu dengan korbannya di Royal Hotel Kuningan untuk melakukan kerjasama investasi di sebuah perusahaan milik korban.
"Tersangka menawarkan kepada korban bahwa akan memberikan investasi di perusahaan milik korban sebesar 500.000 dolar AS," kata Argo, Senin (21/5/2018).
Namun, korban memiliki syarat untuk mendapatkan uang investasi dari tersangka tersebut dengan memberikan uang terlebih dahulu kepada tersangka sebesar Rp 100 juta.
"Itu ada syaratnya korban harus menyerahkan uang terlebih dahulu sejumlah Rp 100 juta," ujar Argo.
Kemudian, korban mengikuti persyaratan tersebut dan memberikan uang sebesar Rp 100 juta kepada tersangka. Sekaligus tersangka juga memberikan uang 500 ribu dolar AS, kepada korban.
"Itu, tersangka memberikan 1 buah bungkusan warna hitam. Kalau keterangan tersangka kepada korban bahwa bungkusan tersebut berisi uang sejumlah 500.000 dolar AS sesuai dengan yang dijanjikan oleh tersangka," kata Argo.
Merasa curiga, korban mencoba memeriksa uang tersebut ternyata korban menerima uang dolar palsu dari tangan tersangka.
Baca Juga: Tersangka Pengedar Uang Palsu, 2 Diantaranya Pemain Lama
"Ketika korban membuka bungkusan tersebut diketahui bahwa didalamnya berisi uang dolar palsu," ujar Argo.
Hingga akhirnya, korban melaporkan ke Polda Metro Jaya. Tak berselang lama dua tersangka diringkus tanpa melakukan perlawanan oleh tim Resmob Polda Metro Jaya.
Adapun barang bukti yang berhasil disita polisi yakni KTP milik tersangka Indra, KTP milik tersangka Hendrik, satu ponsel merek Nokia warna hitam, 1 ponsel merek Samsung, satu tas koper warna hitam, dua lembar uang dolar pecahan 100 dolar AS, dan satu bungkusan plastik warna hitam yang berisi lembaran uang dolar palsu.
Berita Terkait
-
Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh