Suara.com - Dalam peringatan 20 tahun reformasi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyayangkan adanya usaha dari kelompok-kelompok yang ingin mengubah ideologi negara. Ia melihat hal tersebut sebuah kemunduran.
Tjahjo mengatakan hal tersebut dapat merusak ketentraman kehidupan masyarakat.
"Ada kemunduran, menghalalkan segala cara, ada kelompok-kelompok, perorangan yang ingin mengubah ideologi negara. Ini kan sangat disayangkan," kata Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (21/5/2018).
Ia mewajarkan apabila banyak perbedaan yang muncul di Indonesia, akan tetapi Tjahjo tekankan untuk tidak keluar dari nilai-nilai Pancasila.
"Beda pendapat, beda aliran, beda kepentingan, beda parpol, beda ormas, beda konten pemberitaan tapi dalam koridor negara ini tak bisa lepas dari Pancasila, menjabarkan sila-sila itu harus penting," ujarnya.
Ia mengkhawatirkan adanya perpecahan apabila bangsa masih mempersoalkan perbedaan.
"Negara dengan 714 suku dari berbagai kelompok suku dan agama kalau tidak dirawat dengan baik akan pecah dan embrio ini muncul. Kenapa sih milih kepala daerah saja kok musuhnya macam-macam?" ucapnya.
Selain itu, ia pun menyoroti kasus terorisme yang sedang marak akhir-akhir ini. Tjahjo mengatakan semua pihak berhak untuk menjalankan dakwah-dakwah sesuai dengan kitab masing-masing. Akan tetapi, dakwah tersebut harus sesuai dengan ajaran agama serta kitab yang dianut.
"Kita ada 6 agama yang sah, mari kita rawat kita jaga saling menghormati, gotong royong. Semangatnya, menjaga kebhinekaan, menjaga kemajemukan bangsa, kalau dibiarkan wah bisa rusak ini negara besar loh," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Begini Tantangan 20 Tahun Reformasi di Mata Istana Kepresidenan
-
Mendagri Buka Suara soal Persekusi Jamaah Ahmadiyah di Lombok
-
Komnas Perempuan: 20 Tahun Reformasi Tidak Memihak Perempuan
-
Mendagri: Aturan Daerah Hambat Jemaat Ahmadiyah Punya e-KTP
-
Ketika Anwar Ibrahim Bicara Reformasi di Indonesia dan Malaysia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total