Suara.com - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertandang ke Indonesia memenuhi undangan Mantan Presiden ke tiga RI, Baharudin Jusuf Habibie untuk memperingati 20 tahun agenda reformasi Indonesia. Anwar punya mimpi yang sama di Malaysia, yakni reformasi.
Pimpinan kelompok oposisi serta pimpinan de facto Parti Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia itu, mengaku memiliki kedekatan dengan Presiden Soeharto dan Wakilnya Habibie sejak agenda reformasi bergulir di tanah air pada tahun 1998.
Anwar juga mengaku mengetahui agenda reformasi Indonesia kala itu. Dan cukup kenal dengan para tokoh reformasi Indonesia.
"Reformasi itu di Indonesia bergulir dan mengesankan terutama, saya ikuti dengan dekat. Semua teman-teman. Malah pada saat itu Presiden Soeharto kenal baik dan saya sering mengujungi beliau. Tapi dari segi dekat itu dengan Habibie pastinya," tutur Anwar di kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta selatan, Minggu (20/5/2018).
Beberapa bulan setelah BJ Habibie menjabat sebagai Presiden untuk menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, Anwar dipecat dari Wakil Perdana Menteri oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Sejak saat itu, ia memiliki cita-cita untuk mendorong reformasi di Malaysia.
"Selepas reformasi bergulir, saya dipecat. Kemudian slogan pertama saya adalah reformasi," ujar Anwar.
Anwar mengaku menanamkan cita-cita reformasi dalam dirinya, karena reformasi membuat sistem lebih terbuka dan setiap orang memiliki hak yang sama.
"Saya pilih reformasi. Karena ini buat saya inklusif. Ada yang mengatakan Allahuakbar, ada juga mengatakan berbagai slogan lain, tetapi saya pilih reformasi karena inskulsif," tutur Anwar.
Anwar mengklaim kala itu mendapat dukungan dari banyak pihak, baik dari ummat Islam, bangsa Melayu, Cina dan India. Semangat reformasi yang ada pada dirinya, lebih banyak dipengaruhi semangat reformasi dari masyarakat Indonesia yang kala itu dipimpin oleh Soeharto.
"Saya bnyak hal menimba ilmu dan pengalaman dari Indonesia. Tetapi saya yang kita tahu, keluar masuk penjara. Di bawah kepemimpinan PN Malaysia Najib Razak pun, ia lagi-lagi menjadi korban politik, sedangkan agenda reformasi belum tercapai.
"Sekarang saya sudah berhasil dan bebas. Alhamdulillah," kata Anwar.
Anwar baru saja lolos dari masa tahanan yang dijalaninya sejak Februari 2015 yang lalu, atas kasus sodomi terhadap asisten pribadinya.
Kebebasan Anwar merupakan upaya dari mantan rival politiknya, Mahathir Mohammad. Mahathir sebelumnya telah berjanji, jika ia menang dalam Pemilu Malaysia, maka mantan rival yang kini menjadi mitra politiknya itu akan ia bebaskan.
Mahathir memenuhi janjinya setelah dirinya berhasil mengalahkan Calon Perdana Menteri Malaysia petahana, Najib Razak melalui Pemilu yang digelar pada Rabu (9/5/2018).
Tidak hanya berjanji membebaskan Anwar, Mahathir bahkan juga berjanji akan memberi kursi Perdana Menteri yang kini dijabatnya kepada Anwar setelah ia menjabat dalam tempo waktu dua tahun ke depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September