Begitu juga mantan Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia Nezar Patria dan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, akrab dengan Gang Rode.
Siti Noor Laila, mantan Ketua Komnas HAM; Teten Masduki, eks aktivis Indonesia Corruption Watch dan kekinian menjadi Dewan Pengawas Bulog, juga pernah merasakan romantisme di Rode. Tak ketinggalan adalah Andi Arief, yang kekinian menjadi politikus Partai Demokrat.
Rombongan Demonstran
Letaknya di Sentolrejo tak jauh dari jalan utama Kusumanegara. Dulu, sebagai patokan untuk mencari rumah nomor 610, adalah warung internet di bibir Gang Rode. Tapi kekinian tak lagi ada. Warnet itu sudah menjadi rumah kosong. Cuma dihuni dua ekor monyet berantai besi di tubuhnya.
Gang Rode berada di lingkungan perkampungan padat penduduk. Tak jauh dari Rode, berdiri markas tentara Koramil 5 Pakualaman Yogyakarta.
Dulu, ketika rapat-rapat rahasia berlangsung, yang paling utama akan melakukan pengintaian terhadap para aktivis adalah intelijen yang dekat dengan markas.
Tapi, masyarakat sekitar tidak resah terhadap keberadaan para aktivis. Warga saat itu justru banyak melindungi aktivitas para mahasiswa, buruh, maupun petani yang berada di Rode 610.
“Awalnya, Rode 610 itu rumah kontrakan mahasiswa, sejak 1988. Itu markas atau sekretariat Serikat Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (SM UII). Tapi di kalangan kami, lebih dikenal sebagai Gang Rode,” tutur Fahim.
Baca Juga: Kinerja Buruk, 1.295 Pejabat Kementan Dibongkar Amran
Rode sebenarnya akronim dari Romo Gede. Warga setempat yang memberikan nama tersebut.
Namun, sejak para aktivis pergerakan berkumpul di sana, mereka memplesetkan akronim Rode sebagai “Rombongan Demonstran”.
“Itu kami yang bikin plesetannya. Rode, rombongan demonstran,” tuturnya sembari tertawa.
Fahim masih betul-betul mengingat, aksi pertama yang dilakukan aktivis Rode terjadi pada tanggal 10 Desember 1998.
Pada aksi yang bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional itu, banyak aktivis Rode yang ditangkap.
Merasa mendapat perlakuan yang represif dari aparat, mereka mencoba mendorong semangat baru untuk memperluas jaringan gerakan mahasiswa, serta membentuk ruang-ruang baru di kalangan aktivis saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina