"Kami ikut saja kan bersamaan dengan Istiqlal, jadi jangan ganggu jadwal mereka. Tidak, penceramah sesuai jadwal di sana," ucap Anies.
Redaksi menerima koreksi atas pemberitaan di atas. Dalam pesan yang dikirim ke jurnalis kami setelah berita di atas tersebar ke publik, Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengklarifikasi pemberitaan perihal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang mengusulkan Gubernur Anies Baswedan menjadi penceramah Salat Tarawih akbar pada 26 Mei 2018 mendatang di Masjid Istiqlal.
"Saya sampaikan kepada teman-teman media bahwa dalam Tarawih tanggal 26 Mei 2018, Pak Anies Baswedan tidak pernah diusulkan menjadi penceramah di Masjid Istiqlal," ujar Abu dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (24/5/2018).
Ia pun meminta pemberitaan tersebut dikoreksi. Sebab, dirinya tak pernah menyatakan perihal Anies yang diusulkan menjadi penceramah. Ia menegaskan, yang bertugas memberikan ceramah yakni ulama. Adapun Anies merupakan seorang Umaro atau pemimpin di Jakarta.
"Dalam Keppres 38/1994 Gubernur DKI Jakarta juga adalah Anggota Badan Pengelola Masjid Istiqlal," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi