Suara.com - Di balik keindahan dan kesejukan Gunung Merapi, tersimpan bahaya nan mengkhawatirkan. Apalagi kalau bukan letusannya yang kapan saja bisa mengancam makhluk hidup di sekitarnya. Hal ini mendasari warga di kawasan Gunung Merapi di sisi utara Yogyakarta bisa menghadapi Merapi apabila sewaktu-waktu 'batuk' mendadak.
Tak hanya orang dewasa, aksi para siswa SD di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta patut menjadi contoh dalam menghadapi bencana. Ternyata, letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari terakhir, tidak membuat khawatir siswa dan siswi di SD Negeri Umbulharjo 2, Gondang, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Bukan karena siswa di sekolah tersebut sudah 'kebal' akan bencana. Namun karena mereka rutin diajarkan melalui pengenalan mitigasi kebencanaan sejak dini di sekolah. Bahkan SD negeri tersebut sudah ditetapkan sebagai salah satu Sekolah Siaga Bencana (SSB).
"Sejak erupsi 2010, sesudah itu 2012 kita belajar dari pengalaman itu," ujar Kepala SD Negeri Umbulharjo 2, Nunuk Kistyawati kepada Suara.com, Rabu (23/5/2018).
Menurut dia, para guru serta siswa telah dilatih untuk mengantisipasi bencana melalui simulasi-simulasi. Alhasil saat terjadi erupsi bisa lebih mudah dalam proses evakuasi.
"Kita memberikan arahan evakuasi serta pengenalan letusan merapi kepada siswa dan guru," kata Nunuk.
Status Waspada Merapi
Sementara, dalam menghadapi Merapi yang kini berstatus waspada, Nunuk sudah memberikan arahan ketika letusan terjadi bisa menuju titik kumpul terdekat yakni balai desa. Namun ketika letusannya besar dan mengkhawatirkan, maka diarahkan menuju titik kumpul di SMAN 1 Cangkringan.
Tak hanya sisi mental siswa dalam menghadapi bencana, tata letak kelas juga sudah dipersiapkan dengan matang apabila sewaktu-waktu bencana Merapi muncul.
Anak-anak yang biasanya belajar di lantai dua dipindah ke lantai satu. Kemudian pintu-pintu kelas dibiarkan terbuka untuk memudahkan keluar. Tidak sampai di situ, tata letak sepeda motor guru juga diatur sedemikian rupa, yakni mengarah ke pintu gerbang sekolah untuk bisa lebih cepat keluar apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Amankan Dokumen Penting
Satu hal yang tak kalah penting dalam antisipasi bencana adalah pengamanan dokumen. Menurut Nunuk, para guru dan siswanya telah diajarkan bagaimana mengamankan dokumen penting sebelum terjadi bencana.
"Kita sudah memberikan arahan untuk mengamankan buku induk, buku dokumen, surat akreditasi, surat tanah, MoU," ucap Ninuk.
Ia menekankan, para guru dan siswa harus bisa berpikir jernih meski dalam kondisi panik karena bencana. (Somad)
Berita Terkait
-
Merapi Erupsi dan Berstatus Waspada, PMI Bersiaga
-
Lansia dan Balita Hindari Erupsi Merapi di Barak Pengungsian
-
Erupsi Merapi, Sultan Minta Siswa Bersekolah Meski Pakai Masker
-
Terungkap! Ini Penyebab Gunung Merapi Mendadak Berstatus Waspada
-
Merapi Waspada, Radius 3 Km dari Puncak Tak Boleh Ada Manusia
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian