Suara.com - Kapal tanker Srikandi milik PT Pertamina (Persero) yang sedang bersandar di dermaga Sungai Barito Muara Kuin Banjarmasin terbakar pada Jumat dini hari sekitar pukul 02:00 Wita.
Menurut Kapten Kapal tugboat atau kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver, KM Rimau PDT 208, Sapri Eko yang pada saat kejadian berada di lokasi mengatakan, pagi itu, tiba-tiba sungai penuh dengan api.
"Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya, tiba-tiba kapal tanker yang sandar sejak Kamis siang, terbakar, dan tumpahan minyak memenuhi alur sungai," katanya.
Saat masih terkejut melihat kapal yang terbakar itu, tidak lama kemudian tercium bau menyengat dari sungai, dan dalam waktu sesaat, sungai pun penuh dengan api.
"Tidak lama kemudian, api pun menyambar beberapa kapal, termasuk kapal saya, Rimau, yang cukup jauh dari lokasi terjadinya kebakaran kapal Pertamina tersebut," katanya.
Menurut dia, tumpahan minyak yang dibawa arus sungai, menyebabkan penyebaran api cukup cepat terjadi.
"Sungai tiba-tiba penuh dengan api dan langsung menyambar beberapa kapal yang lokasinya cukup jauh dari kapal Pertamina tersebut," katanya.
Salah seorang Satpam agen kapal curah Zainal Arifin, yang berjaga, pada saat peristiwa terjadi, mengatakan, dini hari itu, tiba-tiba kapal tanker Pertamina terbakar dan sungai pun penuh dengan api.
"Air sungai kebetulan sedang surut, api pun langsung memenuhi sungai menyambar beberapa kapal lainnya, yang sebenarnya lokasinya cukup jauh dari kapal tanker," katanya.
Salah seorang anggota BPK yang sedang berjaga di lokasi Dilah mengatakan, tiba-tiba kapal terbakar, dan tidak lama kemudian sungai pun ikut terbakar.
Dalam waktu cepat, api pun menjalar membakar beberapa kapal lainnya, seperti Kapal Rimau, Sinar Alam dan beberapa kapal lainnya.
Api mulai bisa dikuasai sekitar pukul 04:00 Wita dini hari, setelah puluhan BPK datang dan berupaya keras untuk memadamkan api.
Hingga kini, belum diketahui apakah dalam peristiwa tersebut terdapat korban atau tidak.
Beberapa ABK yang berada di kapal, berhasil diselamatkan ke lokasi terdekat.
Kendati api telah padam, banyak warga masih berada di lokasi untuk menyaksikan peristiwa tersebut, dan beberapa aparat masih melakukan penyelidikan. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapal Tanker MT Federal II Kembali Terbakar di Batam, 10 Pekerja Tewas
-
Suporter SMKN 3 Banjarmasin Bakar Semangat di AXIS Nation Cup 2025
-
Aura Farming Mode ON! SMAN 3 Banjarbaru Buktikan Mental Nggak Bisa Di-Nerf
-
Baayun Maulid Banjarmasin: Tradisi Unik Rayakan Kelahiran Nabi yang Menyedot Ratusan Warga
-
Cara Urus Ijazah Terbakar, Rusak, Hilang Secara Legal dan Resmi
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional