Suara.com - Pemerintah baru Malaysia telah berjanji untuk merilis laporan lengkap hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370, berikut upaya pencariannya di bawah laut.
Laporan itu sudah lama ditunggu-tunggu keluarga korban maupun khalayak, setelah pesawat yang membawa 239 orang penumpang itu lenyap ketika mengudara dari Kuala Lumpur ke Beijing China, 8 Maret 2014. Insiden itu sendiri merupakan salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad pekan lalu mengatakan, bakal menghentikan upaya pencarian pesawat MH370 yang dilakukan perusahaan eksplorasi laut asal Amerika Serikat, Ocean Infinity demi menghemat pengeluaran negara.
Ocean Infinity telah melakukan pencarian pesawat MH370 sejak Januari 2018, dan harus mengakhiri aktivitasnya pada Selasa (29/5/2018) hari ini.
Perdana menteri sebelumnya, Najib Razak—yang secara mengejutkan kalah pada Pemilu 9 Mei—telah menjanjikan USD 70 juta kepada perusahaan tersebut kalau menemukan MH370 selama 90 hari kerja.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, mengatakan laporan lengkap mengenai hilangnya MH370 akan dipublikasikan dalam waktu dekat, tetapi dia tidak memberikan tanggalnya.
"Saya dapat menjamin Anda bahwa laporan akhir akan dipublikasikan dengan pengungkapan penuh. Tidak akan ada pengeditan, atau apa pun yang disembunyikan," katanya seperti diberitakan Reuters, Selasa.
Ditanya apakah laporan itu akan merujuk pada unsur kontroversial dari kasus MH370, dia berkata: "Bagi saya, elemen apa pun bakal dipublikasikan. Kami hanya akan mempublikasikannya".
Tahun lalu, pihak berwenang Australia mengungkap fakta kapten MH370 diketahui mengujicobakan rute pesawat di simulator rumahnya enam minggu sebelum insiden tersebut.
Baca Juga: Dovizioso Ungkap Perbedaan Kondisi Rossi dan Lorenzo di Ducati
Rute yang disimulasikan sang kapten ternyata jalur yang benar-benar diambil oleh pesawat nahas tersebut.
Sementara pneliti Malaysia mengatakan pada tahun 2015, mereka tidak menemukan hal yang mencurigakan dalam sejarah keuangan, medis atau pribadi dari pilot atau awak pesawat.
Berita Terkait
-
Hantu Altantuya Kembali Gentayangan saat Najib Razak Jatuh
-
Najib dan 5 Truk Uangnya, 10 Hari yang Mengguncang Malaysia
-
Kasus Najib Razak, Polisi Malaysia Sita Rp 404 M dari Apartemen
-
Boros, PM Baru Malaysia Potong 10 Persen Gaji Menteri
-
Telisik Korupsi Najib Razak, Ketua KPK Malaysia Diancam Dibunuh
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR